­

Vakansi: Liburan Ala Masyarakat Urban Hingga Napak Tilas Melihat Kepingan Masa Lampau

April 24, 2017


Bulan April ini ada banyak libur. Ini adalah long weekend yang kedua setelah minggu lalu ada long weekend libur Paskah. Nah sedangkan yang sekarang ada long weekend bertepatan dengan peringatan Isra' Mi'raj. Tak ingin melewatkan liburan begitu saja, saya dan keluarga ikut ikutan menjalani rutinitas weekend seperti kebanyakan orang: bepergian. Hari minggu kemarin pas sekali dengan jadwal mengunjungi si bungsi di Jogja. Beberapa hari yang lalu ia baru saja berulang tahun yang ke 15. Ia ingin sekali ditraktir makan bakso yang sedang hits sekali di daerah Depok, Sleman, Yogyakarta. Bakso Klenger, namanya. Yah memang satu porsi yang ia habiskan nyaris bikin klenger alias kekenyangan. Baksonya besar berisi satu telur ayam rebus di dalamnya. Namun saya tidak terlalu suka menu bakso. Sehingga saya memilih untuk makan ikan goreng lalapan sebelum menuju rumah makan bakso itu. Saya hanya pesan minuman saja dan selebihnya menyaksikan yang lain menikmati bakso porsi jumbo. Yang membuat saya tertarik ketika pertama tiba disini adalah adanya tiga ekor burung entah jenis apa yang pasti bulunya bagus dan warna warni. Saya senang sekali melihatnya begitu juga dengan bapak. Lantas bapak mengambil alih kamera yang saya pegang dan memfoto saya dengan burung lucu itu.


burung lucu

Setelah selesai makan, sesuai permintaan adek, ia ingin sekali ke Transmart yang baru baru ini telah buka cabang di daerah Maguwo. Oleh karena itu, dinamakan Transmart Maguwo. Hari masih cukup pagi. Mobil yang terparkir disana masih belum terlalu banyak. Kendati demikian, saat kami memasuki mall, rupanya sudah banyak sekali pengunjungnya. Semakin siang, semakin ramai, terlebih di lantai atas yang menjadi wahana permainan. Di lantai tiga ini ada semacam Trans Studio Mini. Banyak sekali wahana permainan mulai dari roller coaster, komidi putar, dan masih banyak lagi. Terlepas dari ramainya suasana, saya tetap menikmati karena tempat ini benar benar bagus. Saya jadi teringat akan Trans Studio Bandung. Hehe. Namun saya berandai andai, andaikan tempat ini tak terlalu banyak orang. Saya jauh lebih menikmati lagi. Ahhahaha. Tapi itu sama sekali tidak mungkin.


keramaian di Transmart Maguwo Lt.3



Saya cukup salut dengan konsep Transmart. Seperti yang ada di iklan tv, Transmart adalah sebuah tempat dimana kita bisa belanja, main, nonton, dan makan di satu tempat. Jadi Transmart merupakan tujuan yang tepat bagi masyarakat perkotaan yang ingin berekreasi tapi tidak bisa pergi terlalu jauh. Hanya di satu tempat kita bisa menjangkau apa saja. Saya akui selain konsep yang bagus, desain ekserior dan interior Transmart cukup bagus. Selain itu di area pusat perbelanjaan baik kebutuhan dapur, rumah, dan elektronik, penataannya sangat mengesankan dan rapi. Rak rak display nya sangat elegan dan barang di dalamnya tertata rapi. Selain itu pegawainya juga berseragam necis. Bahkan petugas kasirnya memakai dasi. Saya sangat salut. Saya benar benar kagum dengan sang pemilik Trans Corp, siapa lagi kalau bukan pak Chairul Tanjung. Beliau mampu menyediakan tempat yang berguna bagi masyarakat dan juga membuka lapangan pekerjaan. Hmm. Coba bayangkan, berapa keuntungan beliau dengan banyaknya perusahaan dibawah naungan trans corp? Tidak hanya keuntungan secara materi, ia juga telah membantu banyak orang. Sudah pasti beliau dapat keuntungan akhirat kan? Bisa jadi....hmm. Hanya Alloh yang tahu.


Jingga!



Baiklah...lupakan  sejenak soal Trans Corp dan CEO nya. Hehe. Saya benar benar senang bisa menghabiskan waktu bersama si bungsu. Tapi sayang sekali, akhirnya siang pukul satu kami harus berpisah. Saya dan orang tua pulang ke rumah setelah mengantarkan adek kembali ke ponpes. Alhamdulillah saya dan orang tua tiba di rumah sekitar pukul lima sore.

**

Pagi ini saya pikir akan istirahat di rumah dan rencana untuk mengunjungi situs Liyangan di daerah Ngadirejo Temanggung akan batal. Ternyata pukul 10 setelah saya mandi, bapak bersedia untuk pergi ke Liyangan. Yeeyy.

Tanpa diduga jalan ke arah Ngadirejo ada yang rusak sehingga tidak bisa dilalui mobil. Terpaksa kami dan beberapa pengemudi mobil lainnya ambil jalan alternatif yang cukup sempit dan berliku. Sempat menyerah karena jalan yang ditempuh menjadi terlalu jauh untuk menuju tempat tujuan, akhirnya setelah bertanya ke beberapa orang kami berhasil menemukan Situs Liyangan.

Pada Tahun 2008, salah seorang penambang pasir menemukan beberapa situs purbakala. Akhirnya area itu diteliti oleh para arkeolog dari Yogyakarta selain terus dilakukan penggalian. Rupanya disini terkubur sebuah situs purbakala peninggalan kerajaan Mataram Kuno. Di perkirakan, disini dulu adalah sebuah pemukiman, kawasan pertanian, dan pemujaan. Lokasinya terletak di lereng gunung Sumbing. Sehingga pada saat gunung Sumbing meletus begitu dahsyatnya, semua yang ada disini terkubur material dari letusan gunung. Konon, usia situs Liyangan ini lebih tua dibandingkan candi Borobudur.

Sampai saat ini Liyangan masih dalam tahap rekonstruksi. Beberapa batu yang rusak diganti dengan replika yang didatangkan langsung dari daerah Merapi. Pekerjanya saja berasal dari daerah Kalasan, Prambanan. Diprediksikan dalam waktu 7 bulan ke depan, pagar batunya sudah berdiri. Untuk beberapa candi atau bangunan di dalamnya masih akan menyusul.













sudag diberi kode tertentu

Usai menikmati peninggalan purbakala, kami mencari menu makan siang yang enak dan pedas. Dari Ngadirejo kami terus melanjutkan perjalanan menuju Wonosobo berburu kuliner dengan menu utama Enthok. Nama warungnya Enthok Gobyos. Cukup populer dan menjadi santapan yang wajib dicoba untuk penikmat daging dan suka masakan pedas. Itulah alasan warung ini bernama Enthok Gobyos. Gobyos artinya bermandikan peluh karena kepedasan hehe. Menunya cukup simple. Hanya ada 3 pilihan masakan yang semuanya berbahan utama Enthok. Ada rica rica, opor dan yang terakhir enthok gobyos. Enthok gobyos ini sendiri semacap sup enthok, kuahnya bening, segar tapi sangat pedas. Jika ingin pedas level sedang, bisa pilih rica rica. Sebab rica ricanya tidak terlalu pedas tapi kaya rempah. Pedasnya agak hangat khas rempah. Kalau yang tidak suka pedas bisa pilih opornya. Semuanya enak, bumbunya mantap, dan yang pasti tidak mengecewakan. Untuk satu porsi berisi nasi, lauk daging enthok masak apapun rata rata Rp.30.000. Mahal ya? Tapi sebandinf dengan nikmat rasanya kok.


rica rica entok ala Entok Gobyos Wonosobo


Alhamdulillah setelah menyantap makanan pedas enaknya minum yang segar segar. Ada es carica khas Wonosobo. Enak sekali rasanya. Manis dan segar. Sip saatnya untuk pulang. Yey. Sebagai penutup perjalanan kali ini, bapak mengajak kami untuk melihat jembatan Sigandul, Kledung dari bawah. Ini merupakan spot yang paling hits di Temanggung sejak jembatan ini selesai dibangun. Konstruksinya cukup bagus. Dan entah orangborang kurang hiburan atau apa, tempat ini pun dikunjungi dan menjadi spot foto yang boleh juga. Hihi.

***

Dua hari yang sangat menyenangkan. Bisa jalan jalan ala masyarakat kota, yakni ke mall lalu hari berikutnya menelusuri puing puing sisa kejayaan masa lalu di daerah Ngadirejo. Kemudian ditutup dengan berburu kuliner enak ke Wonosobo dan foto di bawah jembatan haha.. Oh ya...selama di perjalanan saya menemukan sesuatu yang menurut saya unik. Seperti ada orang berkendara menaiki Honda c70 yang kuno tapi terlihat mulus seperti baru. Warnanya pun cerah dan menarik. Dari dalam mobil saya potret motor itu. Kemudian saat melewati Parakan, saya melihat ada banyak sekali bangkai televisi tabung di sebuah kios. Entaj kios itu membuka servis atau apa. Tapi televisi televisi bekas itu mengingatkan saya akan video clip Be the Light nya ONE OK ROCK. haha.


jembatan Sigandul, Kledung

Honda c70 (pitung)
ternyata lokasi syuting video clip Be the Light OOR di Parakan :'v

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling