Pengolahan bahan pangan melalui proses fermentasi sudah sangat umum dilakukan. Teknik fermentasi dilakukan untuk membuat bahan pangan menjadi lebih awet saat disimpan. Disamping itu, dengan menerapkan teknik ini dapat menjadikan suatu bahan pangan bernilai lebih tinggi. Selain dua keuntungan tersebut, bahan makanan yang difermentasi akan memiliki citarasa yang berbeda dan lebih enak tentunya. Kalian tentu sudah mengetahui beberapa bahan pangan yang dapat difermentasi dan menghasilkan makanan yang bercitarasa lezat, misalnya saja kedelai yang menjadi tempe ataupun tauco, susu yang menjadi keju atau yoghurt dan sebagainya. Jika kalian pecinta masakan korea, tentu kalian sangat akrab dengan kimchi bukan? Kimchi juga merupakan makanan yang dibuat dengan melewati proses fermentasi. Kimchi adalah asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Makanan ini menjadi menu yang umum disajikan oleh penduduk Korea. Tidak hanya di Korea, di Indonesia fermentasi sayur sawi asin juga sudah biasa ditemui. Apakah diantara kalian sudah pernah mencoba?
Jika di Korea asinan sayur yang disebut dengan Kimchi berbahan dari sayur sawi putih, di Indonesia sayur asinan menggunakan sawi hijau atau disebut juga sawi pahit. Seperti namanya, sayur ini memang punya rasa yang pahit tidak seperti sawi putih yang rasanya cenderung lebih enak dan terasa segar. Karena rasanya yang pahit itulah muncul ide untuk memfermentasi sawi pahit agar rasa pahitnya berkurang.
Teknik fermentasinya memanfaatkan garam dan zat yang terkandung dalam sayur sawi itu sendiri. Pertama tama, sawi pahit dicuci bersih lalu jemur di bawah terik matahari. Setelah agak layu, sawi diberi garam sambil diremas remas didalam baskom atau gunakan cobek. Setelah sawi mengeluarkan air dan garam meresap kedalam sayur, sayur tersebut ditempatkan dalam sebuah wadah yang tertutup rapat. Kemudian didiamkan selama dua hingga empat hari sebelum diolah.
Setelah sayur sawi pahit terfermentasi menjadi asinan, oleh ibu ibu biasanya akan dimasak menjadi hidangan yang lezat. Bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, dan cabai yang diiris, tomat lengkuas, daun salam, gula aren atau gula pasir, dan garam. Agar lebih menggugah selera, biasanya ditambahkan irisan daging sapi. Pertama kali saya merasakan masakan ini ketika saya masih kecil. Eyang uti cukup sering memasak asinan sawi ini. Saya sangat suka dengan rasa sawi pahit yang sudah difermentasi dan dijadikan masakan. Sayurnya terasa agak asam dipadu dengan bumbu dengan takaran pas menjadikan sebuah hidangan yang sangat sulit untuk dilupakan. Minggu lalu, bapak membuat asinan sayur ini. Garam yang digunakan adalah jenis garam grosok atau kami menyebutnya uyah krosok.
Oh ya konon, masakan sayur asin di Indonesia ini berasal dari kuliner khas masyarakat China