Kalian bisa membacaku seperti sebuah majalah. Majalah yang memiliki ragam rubik dengan tajuk yang berbeda. Kalian bisa saja merobek salah satu halamannya untuk kemudian disimpan karena kalian menyukainya. Kalian juga bisa merobek halaman lain jika tak suka isinya. Tapi ingatlah bahwa secakap apapun kau merobek, menggunting, atau melipatnya, akan meninggalkan bekas. Akan tersisa disana. Dan sebagaimana aku, yang pernah menjadi langganan bacaanmu, tentu kau akan menemukanku setidaknya di pojok ruang pikiranmu. Berdebu tapi masih disana bukan?
Sesuatu yang ada dan pernah ada tidak akan lenyap begitu saja. Tak mungkin tidak meninggalkan jejak. Bila memang ia raib bagai ditelan bumi, entah setitik kecil sepersekian nano ukurannya, pasti ia ada. Berbekas.
Untuk itu...seperti apa diriku telah mengisi harimu, biarlah itu jadi penilaian pribadimu. Apakah aku ini majalah botani, majalah kisah misteri, atau majalah yang mengupas tuntas tentang film. Atau barang kali aku adalah majalah lama yang membosankan. Itu tergantung bagaimana penilaianmu.
Ah dan mengapa pula aku mengumpamakan diriku seperti majalah?