Surga dunia~ |
Sebetulnya belajar menjadi minimalist merupakan sebuah upaya untuk mengendalikan hasrat kebendaan bukan? Nah rasanya dalam diri saya seperti ada hal yang bertentangan. Di satu sisi saya berambisi untuk terus belajar menjadi minimalist. Namun di sisi lain saya masih tergoda oleh benda benda duniawi hahaha. Sebut saja alat tulis. Entah mulanya sejak kapan. Saya sangat gemar mengkoleksi berbagai macam alat tulis, mulai dari pena, pensil, pena berwarna, buku catatan, dari yang paling imut sampai yang besar. Dari buku biasa sampai binder. Sticky notes, pembatas buku, tempat pensil. Sampai sampai dulu sewaktu jaman masih sekolah ibu sering menegur saya karena kebiasaan saya membeli tempat pensil.
Sekarang saya malah kembali mengkoleksi buku catatan, sticky notes dan lainnya dengan dalih sebagai penunjang atau untuk fasilitas kerjaan. Haha. Entahlah perasaan saya sangat bahagia melihat semua ini. Asal saya bisa merapikannya mungkin tak apa menyimpan beberapa benda yang bisa membuat saya bahagia. Kalau tidak salah, begitulah konsep yang ditawarkan oleh Marie Kondo hehe.
Kertas dan buku baru terkadang punya aroma yang unik. Terlebih jika kertasnya berwarna kecoklatan. Menyentuhnya, menghirup aromanya, ada sensasi tersendiri yang membuat saya bahagia. Aneh ya? wkwkwk.
di Trimester ketiga kehamilan ini banyak sekali hal yang saya pikirkan. Salah satunya, apakah kelak ketika saya sudah melahirkan dan mengasuh anak, beberapa aspek kehidupan saya berubah? Seperti kegemaran saya akan alat alat tulis ini apakah akan hilang dengan sendirinya? Bukan apa apa saya hanya penasaran bagaimana nantinya.
Tifanny Lituhayu