Ke Puskesmas
Agustus 03, 2023
Sudah satu bulan kelopak mata Bening bagian kiri muncul bintit. Awalnya yang sebelah kanan juga terlihat tapi kempes dengan sendirinya. Ketika Bening kelelahan bititannya kelihatan jelas sekali. Namun anehnya tidak kunjung pecah. Kadang menyusut kadang muncul lagi. Yang lebih aneh, Bening tampak biasa saja seperti tak terganggu. Anak ini memang agak lain dan toleransi terhadap rasa sakitnya lumayan tinggi kalau tidak sengaja diingatkan. Misalnya jika saya kompres atau hendak memberinya salep barulah dia nangis kejer. Hmmm.
Akhirnya karena saya juga sudah kasian melihat matanya yang bintitan itu belum sembuh sembuh, pagi tadi kami ke Puskesmas. Kebetulan sekali karena Utinya Bening juga ada keperluan disana. Setelah mengambil nomor antrian kemudian mendaftar kami menunggu untuk masuk ke Poli Indera. Ekspektasi saya sih Bening dapat perawatan misal matanya dibersihkan atau bintitnya dipecah oleh dokternya hihi. Tapi ternyata hanya dilihat sekilas saja dan diberi saran untuk mengurangi konsumsi protein seperti telur dan cara menangani bintitnya.
"Dikompres pakai kapas hangat sambil ditekan tekan ya. Kalau pecah gapapa dibersihkan aja. Salepnya dioles sampai ke bagian dalam juga gapapa"
Kami diberi catatan resep yang harus ditebus di loket apotek. Bening mendapat obat pereda nyeri (paracetamol) dan obat untuk mengurangi peradangan dalam bentuk tablet yang masing masing diberi petunjuk dosisnya. Sekali pemberian untuk paracetamolnya adalah seperempat, sedangkan anti inflamasinya setengah tablet. Jadilah sore tadi saya menggerus obat tersebut dan membaginya sesuai petunjuk dosis. Wkwk agak ribet sih. Untung saja saya punya persedian plastik klip untuk menyimpan gerusan obat yang tersisa. Oh ya kami juga mendapat salep mata yang bisa dioleskan setelah membersihkan area mata atau mengompresnya.
Dengan penanganan yang sedemikian itu dan obat yang saya peroleh, kami cukup mengeluarkan uang 5000 rupiah saja untuk biaya pendaftaran atau administrasi. Yah lumayan sih namanya juga fasilitas kesehatan umum yang disediakan pemerintah. Sangat membantu untuk masyarakat seperti saya ini. Hanya saja saya punya harapan pelayanannya bisa lebih maksimal lagi. Atau mungkin karena prosedurnya memang sebatas itu saja ya? Hmm sepengalaman saya sewaktu memeriksakan kehamilan sih sudah cukup baik. Seperti cek darah, tekanan darah, denyut jantung janin, semuanya memuaskan.
Semenjak berniat untuk menikah dan menjalani vaksin yang disarankan sebagai syarat pra nikah, saya jadi cukup sering berkunjung ke Puskesmas daripada tahun tahun sebelumnya. Memeriksakan kehamilan, imunisasi Bening, vaksin Covid dan berobat. Jadi memeriksakan kesehatan atau berobat ke Puskesmas menjadi pilihan yang boleh juga sih buat saya. Fasilitas cukup lengkap dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.
Semoga kedepannya fasilitas semakin lengkap dan tenaga medis yang mumpuni. Saya harap di daerah lain juga Puskesmasnya semakin maju dan membersamai masyarakat sekitarnya. Semoga jika ada yang sakit bisa mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Banyak ibu ibu hamil dan yang punya balita mendapat fasilitas kesehatan yang memadai.
Teman teman, jangan asal asalan beli obat kalau sedang sakit ya. Tidak ada salahnya untuk ke Puskesmas karena disana banyak tenaga medis yang berpengalaman untuk membantu. Biaya yang dikenakan pun tidak akan semahal jika kita ke fasilitas kesehatan swasta lainnya. Bahkan jika memiliki BPJS akan ada keringanan biaya tergantung penanganan yang diberikan.
0 Comments