Naif
Februari 22, 2025Mas bilang, semuanya cuma nunggu waktu. Dia ngga mau mengutarakan duga prasangkanya waktu itu. Hanya saja, ia punya perasaan bahwa ini akan jadi seperti yang sudah sudah. Namun dia hanya menunggu saja untuk aku membaca tanda dan sadar sendiri.
Ah begitu... Ternyata toh aku pemain cadangan aja. Cameo boleh juga sebut begitu. Ketika aku menganggapnya penting dan berartinya seseorang, rupanya seperti pengalamanku yang sudah sudah. Mas benar... Ternyata waktu perlahan membuktikannya.
Aku cuma jadi pengisi waktu luangnya. Diharapkan jadi suporter keambisiusannya. Meski aku belajar untuk bisa menolak sesuatu dengan tegas darinya, entah kenapa aku selalu kalah dan berkata ya. Aku yang salah kan...?
Kecewa tiada lagi arti. Semua sudah lewat. Kenapa ya aku begitu naif...? Mas bilang aku terlalu mudah tersentuh akan hal hal yang serba lembut dan emosional. Biasa saja... Biasa saja... Itu mantraku saat ini agar aku tak lagi terjerembab begini.
Kecewa tiada lagi arti. Semua sudah lewat. Kenapa ya aku begitu naif...? Mas bilang aku terlalu mudah tersentuh akan hal hal yang serba lembut dan emosional. Biasa saja... Biasa saja... Itu mantraku saat ini agar aku tak lagi terjerembab begini.
0 Comments