Batuk
Agustus 24, 2025Pernah suatu pagi di bulan Agustus ini langit begitu kelabu dan hujan turun pagi pagi sekali. Namun tampaknya Tuhan mengizinkanku mengantar putriku ke sekolah tanpa harus mengenakan payung. Menjelang pukul setengah delapan hujan reda, begitu juga yang terjadi saat aku hendak menjemputnya pada pukul 11. Lalu seketika setelah itu semua hujan kembali turun. Gerimis disertai angin yang berembus membawa hawa dingin.
Apakah sudah musim hujan?
Aku bertanya pada suamiku... Dia menjawab tak acuh.. . Mungkin saja ...
Tapi di mana kuning bunga tabebuia yang semarak mekar sebelum musim hujan? Biasanha mereka jadi semacam pertunjukan pamungkas, penutup musim kemarau memukau. Setelah parade hawa siang hari yang begitu terik dan kering. Bedinding yang kering dan dingin, dan juga jingganya langit sore yang indah, mekarnya tabebuia menjadi salam perpisahan yang manis sebelum musim basah dan lembab datang.
Kini aku batuk batuk. Mungkin menjadi sebuah rangkaian apa yang mesti terjadi di musim ini. Kondisi imun tubuhku yang menurun membuatku demam dan berakhir batuk pileg. Meski sudah lewat masa masa lendir itu bersarang di tenggorokanku, tapi malamku saat hendak tidur menjadi sangat terganggu. Gatal bukan main!




















0 Comments