Danilla Hadirkan Lintasan Waktu

September 21, 2017

Setelah sukses dengan album pertamanya yang bertajuk Telisik, kini Danilla hadir bersama album keduanya. Selang tiga tahun dari album pertama, Lintasan Waktu telah membawa Danilla melintasi masa dari semula hanya menjadi seorang penyanyi, kini ia juga mulai menulis lagunya sendiri. Album kedua milik perempuan cantik kelahiran Jakarta ini 90% lagunya ditulis oleh ia sendiri. Selain itu, ia juga ikut ambil bagian sebagai produser albumnya bersama Lafa Pratomo dan juga Aldi Nada Permana dari Ruang Waktu Music Lab. Album Lintasan waktu ini dirilis oleh Ruang Waktu Music Lab yang bekerjasama dengan Demajors. 

Tiga tahun belakangan ini Danilla sudah kerap manggung di berbagai daerah. Mungkin karena kepadatan jadwal manggung, album keduanya yang sudah dikerjakan sejak tahun 2015 ini baru dapat dirilis pada 18 September 2017. Dalam proses pengerjaannya, Danilla bekerja sama dengan sejumlah musisi. Diantaranya ada Dimas Pradipta dan Edward Manurung yang didapuk untuk mengisi instrument drum, serta Christ Stanly untuk memainkan piano dalam beberapa lagu. Untuk instrument gitar, Lafa Pratomo yang ambil bagian. Sedangkan instrument bass dimainkan oleh Gilang Perdhana dan Petrus Bayu Prabowo. Ada warna baru dalam musik Danilla di album keduanya. yakni dengan hadirnya suara suara Synthesizer yang dimainkan sendiri oleh Danilla. Selain itu, Danilla juga bernyanyi bersama vokalis Tigapagi, bang Sigit untuk lagu Entah Ingin Kemana. Sebetulnya sudah sejak lama Danilla ingin berkolaborasi dengan Tigapagi. Danilla mengaku sangat menyukai musik Tigapagi yang unik. Maka beberapa pekan yang lalu Danilla dan Tigapagi sempat berkolaborasi dalam lagu Tidur Bersama. Tak cukup sampai disitu, rupanya Danilla juga memiliki lagu baru yang ia nyanyikan bersama sang vokalis band Tigapagi. Luar biasa. 

Sebelum album Lintasan Waktu diluncurkan, Danilla mengeluarkan lagu Kalapuna sebagai single pertama. Dari segi musik, belum terasa ada perubahan. Masih terdengar unsur jazznya. Begitu juga dengan single keduanya yang berjudul Aaa. Namun saat mendengarkan keseluruhan lagu di album ini, memang ada sedikit perubahan.  Dari segi musik tentu semakin bagus hanya saja unsur jazznya tak sekental album Telisik. Untuk lirik dan nuansa lagunya saya rasa ini sangat personal dan tentang perasaan. Terkadang juga mengawang karena liriknya sangat puitis. Bebunyian synth juga memberikan kesan yang mengawang.

dari instagram @danillamusik

Tracklist:

1.       Laguland
2.       Entah Ingin Ke Mana
3.       Kalapuna
4.       Meramu
5.       Ikatan Waktu Lampau
6.       Aaa
7.       Dari Sebuah Mimpi Buruk
8.       Usang
9.       Ini Dan Itu
10.   Lintasan Waktu 

Dari sepuluh lagu yang disajikan, saya merasa sulit menentukan mana yang jadi sajian terfavorit. Sebab kesepuluh lagunya sangat menarik dan punya citarasa yang nikmat di telinga. Selain itu, setiap lagu punya kesan masing masing di perasaan saya. mulai dari Laguland yang membuka dengan cukup mengesankan. Lalu, Entah Ingin Ke Mana juga tak kalah memukau karena lagu ini ada suara bang Sigit. Yang ini baru terasa jazznya. Ada lirik yang mengulang kata “hati” dengan sangat rapih dan bermakna begitu dalam:

 “Tak tahu lagi dimana adanya hati nanti, yang benar berhati. Hati hati menjaga hati yang tidak berhati hati.”

Kalapuna, dari judulnya saja sudah unik sekali. Kalapuna menurut Danilla berasal dari kata “kala punah” hanya saja hilang huruf h nya. Kala punah atau maksudnya ketika hilang. Memang lagu ini berkisah tentang seseorang yang menghilang. Dalam lagu ini, si Aku kehilangan seseorang karena bisa dibilang ia terlalu posesif. Saat kita terlalu erat mencengkram, justru ia merasa jengah dan lepas. “lepas jua jasadmu, biar buyar asaku…”

Di track ke 4 terasa agak ngepop. Uniknya terletak di awal lirik yang sengaja dinyanyikan seperti itu. Untuk lebih jelasnya bisa kalian dengarkan sendiri. haha. 

Lagu Ikatan Waktu Lampau ini cepat sekali membekas di pikiran saya. Selain karena musiknya yang menenangkan, secara keseluruhan, liriknya sangat berkesan. Karena saya merasa memahami kisah yang terkandung di dalamnya. Hehe ini sangat personal bagi saya. Begitu juga dengan lagu Aaa dan Dari Sebuah Mimpi Buruk. Bisa dibilang seperti cerminan perasaan dan hal hal yang pernah saya alami. Menurut saya, album ini luar biasa hebat. Sangat berkesan. 

Jujur saya benar benar terbawa perasaan saat mendengarkan lagu Dari Sebuah Mimpi Buruk. Saya benar benar bisa merasakan atmosfir yang hendak Danilla pancarkan.  

Dan saya sangat mengagumi warna musiknya. Menyatu sekali dengan liriknya :’
“terik memancara rasa ingin tahu, sudahkah bercumbu hatinya dan hatimu”

Ada lagi yang unik. Lagu Ini Dan Itu. Yang paling bikin unik itu suara suara synth nya. Daaan di akhir daftar lagu ada Lintasan Waktu. Lagu yang judulnya digunakan sebagai tajuk album. Saya sangat terkejut, rupanya lagu ini sudah diperdengarkan di track pertama dan terakhir albu, Telisik. Memang di album itu hanya cuplikan saja dan hanya berisi rekaman suara vokal Danilla. Akhirnya, di album kedua, muncul satu lagu yang merupakan versi penuh dari dua track tersebut. 

Secara pribadi, saya sangat mengagumi Danilla. Sudah pasti karena suaranya yang berkarakter, khas, dan ahh bagaimana ya…lembut sekali suaranya. Danilla juga cantik dan punya senyum yang memikat. Dan satu hal yang membuat saya kagum pada Danilla sebagai musisi, dia itu cukup idealis. Dia idealis dan berani. Jujur dan apa adanya. 

Akhirnya, jika saya memberi nilai dengan rentang skala 1 sampai 10 album Lintasan Waktu layak mendapat nilai 10 (menurut saya lho ya..hehe). Karena album ini hadir di saat yang tepat. Ketika musim kemarau yang kering dan saya merasa sedang bosan bosannya. Ahh hadir juga sesuatu yang baru. 

-penikmatsunyi

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling