Sebut Saja Piknik
Juni 19, 2023Sehari sebelum mas pulang, kami sempat berbincang lewat WhatsApp dan saya bilang bagaimana kalau besok beli mie ayam. Hihi. Mas benar benar penggemar berat mie ayam dan saya jadi terpengaruh juga padahal untuk waktu yang cukup lama (sampai akhirnya menikah) saya selalu menghindari mie ayam. Namun mas memberi jawaban
"Besok masak sendiri aja dibawa ke Kledung, kita piknik"
Wah saya benar benar bersemangat dengan gagasan itu. Maka saya membicarakan setiap detailnya. Mulai dari menu apa saja yang ingin dibawa dan jam berapa kami akan berangkat. Selain hal hal yang dibicarakan berdua, saya sudah menyusun daftar barang bawaan dan kira kira apa saja yang bisa kami lakukan disana supaya lebih menyenangkan.
Pagi hari pukul setengah lima saya mulai memasak. Karena sore hari saya sudah mempersiapkan bahan bahan seperti memotong sayur, tempe, meracik campuran tepung untuk mendoan, maka pagi itu tinggal eksekusi saja. Setidaknya saya memerlukan waktu dua jam untuk memasak kemudian memandikan Bening, dan packing. Setelah semuanya beres saya bisa bersiap. Semua saya lakukan sendiri sementara suami masih tidur. Sebetulnya saya kesal tapi rasa semangat dan bahagia mengalahkan perasaan itu. Saya hanya menghibur diri dengan berkata pada diri sendiri, sudah tak apa kan dia lelah kerja dan perjalanan dari Semarang. Lagi pula nanti dia juga harus mengendarai motor sampai Kledung.
Pukul setengah 8 kami semua sudah siap dan berkendara menuju Kledung. Namun kami harus putar balik karena dompet suami tertinggal. Duhhh saya jadi agak kesal. Dia ini yaaa ngga nyiapin apa apa, yang paling terakhir bangun, masih juga ada yang ketinggalan. Apa iya saya juga yang harus nyiapin barang barangnya? Sepertinya harus begitu lain kali. Hati saya dongkol tapi segera mengusir perasaan itu.
***
Di daerah Kledung ada sebuah lapangan yang terletak di tepi jalan raya. Untuk mencapai lapangan itu kami perlu berbelok melewati sebuah jalan setapak. Melalui jalan itu pula orang orang biasa lewat menuju perkebunan sayur untuk berkebun. Lapangan ini memiliki beberapa pohon beringin yang teduh dan diantaranya terdapat pohon pinus. Jika kami duduk menghadap hamparan kebun sayur, kami juga bisa melihat Sumbing. Sementar itu di sisi yang berlawanan kami bisa melihat Sindoro. Cuaca saat itu cukup cerah. Namun sayang Gunung Sumbing tertutup awan. Kami hanya dapat melihat menadangan kaki gunungnya saja.
Segera saja kami bentangkan tikar anyaman dan meletakkan tas serta mengeluarkan barang bawaan kami. Ternyata Bening sudah tidak sabar untuk sarapan karena sebelum berangkat baru sempat minum susu.
Saya menyiapkan satu kotak berisi nasi, sayur buncis pedas, dan ayam tepung untuk mas. Sedangkan untuk saya sendiri nasi goreng sisa semalam, mie goreng, dan ayam tepung. Lalu untuk Bening sayur sop, telur dadar dan semangkuk nasi. Saya juga membawa satu kotak penuh berisi tempe tepung lengkap dengan sambal kecap sebagai cocolan. Untuk minumannya, cukup air putih saja hihi. Padahal sebelumnya saya berencana ingin membeli kopi di minimarket tapi urung.
Sambil menikmati sarapan, Bening bermain pistol gelembung yang sudah saya siapkan. Hihi. Ia sangat senang dan makan cukup lahap. Pagi itu terasa sangat menyenangkan. Alhamdulillah.
Selesai makan Bening dan ayahny bermain kajar kejaran. Seperti biasa saya jadi kang foto hahaha.
2 Comments
Fotonya cakep cakep! Tipsnya apa kak?
BalasHapusSalam kenal sesama member Locita 🙌
Waaa terimakasih hehe. Tau ga ka? Dr sekian banyak foto yang saya ambil yg sy unggah disini yg mnrt sy agak lumayan wkwk. Lainnya gaje smw. Haha. Beneran asal jepret² aja gtu. Ada yg trll terang, miring, dll. Terakhir tentu saja diberi sentuhan VSCO cam preset A6 preset sejuta umat 😄
HapusSalam kenal juga ya kak 🤗