Mana yang lebih baik? Yang menjagaku dan terus memastikan aku tetap dalam jalur agar aku selamat tapi melupakan tentang perasaanku ataukah yang membebaskan aku memilih jalanku sehingga aku dapat bertualang dan berbahagia di setiap jalan yang kutempuh?

Selama ini aku selalu berusaha tetap menjadi seperti yang mereka ingin. Dengan prinsip dan nilai yang mereka coba beri. Namun aku selalu menjadi pemberontak. Aku selalu keluar jalur dan jauh dari yang mereka harapkan. Lebih dari itu aku masih samar samar memahami apa itu bahagia. Hingga akhirnya melahirkan perasaan bahwa aku ini pecundang yang benar benar tak berguna.

Aku tahu bahwa tidak ada kebebasan yang hakiki. Namun aku ingin merasakan setiap hal yang ingin aku rasakan tanpa ragu dan terbatas apapun. Bagiku dapat meraih apapun yang kuinginkan meskipun itu hal sederhana bahkan remeh sekalipun, akan terasa membahagiakan. 

Sebetulnya tidak ada hal yang istimewa maupun remeh, bukan? Itu semua hanya masalah sudut pandang. 

Apakah aku sudah begitu tersesat? Aku masih dapat mengenali arah mata angin. Empat penjuru mata angin itu begitu jelas. Bahka  ketika aku benar benar tersesat di bawah langit tak berbintang, aku akan menejamkan mata dan merasakan hembusan angin. Angin akan memberiku petunjuk tentang mata angin. Maka aku memilih untuk berjalan dan terus berjalan di belantara kehidupan ini. Menyusuri segala yang ada.

Taukah? Aku kini bersama seseorang yang memberiku kesempatan untuk mencoba merasakan hal hal yang selama ini sebatas menjadi pertanyaan. Hal hal yang selalu membingungkanku. Kini pertanyaan itu terjawab. Kini hal hal yang membingungkan itu tak lagi membuatku sulit tidur. Aku mengalaminya sendiri dan mencoba menikmatinya.