­

Menulis Bersama 30 Hari Bercerita

Januari 30, 2018


Mulai dari tanggal 1 Januari kemarin, saya ikut kegiatan 30 hari bercerita di Instagram. Awalnya ada mention dari teman sesama blogger, dek Alfi. Dia mengajak saya untuk ikut kegiatan menulis sebulan penuh di awal tahun. Jadi setiap hari kita bercerita tentang apa saja kemudian mention ke @30haribercerita dan juga memasang hashtag 30haribercerita. Jujur waktu saya tahu tentang kegiatan tersebut, saya sedang malas malasnya untuk nulis. Bahkan saya memutuskan untuk berhenti menulis. Baik di blog atau di buku diary. Apalagi menulis caption untuk foto di instagram. Boro boro nulis cerita di kolom caption. Malahan saya tidak pernah nulis apa apa. Satu dua kalimat saja sudah Alhamdulillah ada ide untuk nulis. Lha ini...nulis cerita selama 30 hari berturut turut di instagram? Saya ragu tapi saya tertarik sekali. Saya pesimis bisa konsisten menjalani kegiatan ini selama 30 hari penuh tanpa bolong. Akhirnya saya memantapkan diri untuk ikut. Mulai dululah. Lihat saja nanti kedepannya gimana.

Di pekan pertama masih lancar. Pekan depannya lumayan. Sudah mulai ada tema khusus sebagai tantangan menulis. Saya ingat waktu itu ada tema Teman dan juga ada tema A Letter to Myself. Akhirnya saya mencapai masa masa kritis dimana saya mulai bosan dan sempat berfikir...ah sudah lah. Saya sudah tak ada ide lagi. Tapi tetap rasanya ada yang mengganjal kalau saya belum nulis sesuatu. Meski hanya ala kadarnya, saya tetap menulis. Sampai keesokan harinya ada tantangan yang benar benar membuat semangat saya bangkit lagi. Yakni mengarang bebas tapi harus meneruskan kalimat yang sudah ada. Saya takjub sekali melihat karya karya orang lain. Mereka bisa mengembangkan cerita dari kalimat yang disediakan.


30 haribercerita akhirnya memasuki minggu terkakhir. Saya masih terus menulis. Siang itu saya kaget ada penjual es potong di depan rumah. Sebab sudah lama sekali saya tidak melihat penjual es itu. Mungkin terakhir kali ketika saya SMP. Saya pun menjadikan nostalgia jajan es potong sebagai cerita. Tak disangka, cerita saya di regram oleh admin 30hbc. Wah senangnya. Alhamdulillah, hari senin kemarin juga kiriman saya di regram lagi. Kiriman tentang pengalaman saya mencicip kuliner di daerah Muntilan. Tapi foto yang saya muat justru foto masakan sendiri. Ehehe.

Saya menyadari beberapa hal dari kegiatan 30 hari bercerita ini. Pertama saya sadar sebetulnya saya tak bisa sepenuhnya meninggalkan aktivitas tulis menulis. Sebab menulis adalah hasrat terbesar saya. Hobi yang paling mengasyikan setelah mendengarkan musik. Kedua, saya benar benar sepakat kalau menulis bisa menjadi terapi untuk menstabilkan emosi. Yap. Saya tengah di landa stress. Saya pikir saya tak ingin lagi terlalu terbuka dan menceritakan apa yang sedang saya alami. Apapun itu. Tapi ternyata justru dengan bercerita, tekanan batin yang saya alami menjadi agak berkurang. Meski tak harus bercerita secara gamblang apa masalah yang sedang dialami. Saya pasti memilih menulis prosa atau puisi yang penuh metafora untuk menggambarkan keadaan hati. Nah...dan yang ketiga saya belajar untuk konsisten atau istiqomah. Hehe.

Kegiatan 30 hari bercerita ini selain merangsang otak untuk melihat sesuatu dan menjadikannya cerita, rasanya orang orang yang ikut kegiatan ini juga jadi dapat kenalan baru. Untuk saya pribadi, saya belajar dari teman teman lain. Bagaimana mereka menulis dan mengutarakan ide atau perasaannya. Saya juga sadar bahwa di luar sana banyak juga yang tengah mengalami hal yang sama dengan saya. Mungkin kebimbangan, kekecewaan, kesedihan, dan... saya menemukan seseorang yang juga memutuskan untuk berhijrah.

Saya membaca beberapa tulisan yang mewakili perasaan. Lalu di dalamnya ada pesan pesan yang bisa saya petik. Saya merasa, Alloh selalu memberi petunjuk pada saya agar selalu yakin. Saya sangat bersyukur. Tak terasa sampai juga di penghujung acara 30 haribercerita. Saya juga ingin berterimakasih pada dek Alfi yang sudah mengajak saya ikutan kegiatan menulis tersebut. ^^

Alhamdulillah...

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling