Cerita Gendong

Mei 28, 2021

Akhir akhir ini saya sedang belajar bagaimana cara menggendong bayi gaya m shape. Banyak sekali keuntungan menggendong dengan cara ini. Salah satunya tangan si penggendong bisa dengan leluasa bergerak. Ini akan sangat cocok untuk saya karena bisa sambil bekerja atau mengerjakan pekerjaan rumah. Lagi pula, sekarang Bening sudah mulai bosan digendong biasa. Eyang Kakungnya selalu menggendong dengan posisi Bening bisa melihat kedepan atau bawah. Seperti koala yang bersandar di dahan. Jika sudah digendong seperti ini, dia benar benar betah jika berjam jam sekalipun. Sayangnya si penggendong yang tidak kuat. Tapi dengan gendong m shape Bening akan mendapat kenyamanan yang sama dan si penggendong tidak akan cepat lelah.

Selain alasan diatas, ternyata gendong m shape ini adalah cara gendong yang dinilai paling tepat dan aman untuk bayi. Karena mengikuti struktur tulangnya. Kendati demikian, sampai saat ini saya masih belum percaya diri dan mengalami kesulitan saat mencoba menggendong m shape. 

Saya mencoba menggunakan kain jarik gendong dengan simpul jangkar. Saya sudah berhasil membuat simpul jangkar. Tapi begitu saya memasukkan Bening ke dalam gendongan, beberapa masalah terjadi : gendongan kurang rapat sehingga kepala masih belum aman, tangan saya belum bisa bebas. Bagian kaki belum sepenuhnya membentuk M. Posisi yang masih terlalu melorot. Daaann... saya masih ragu. 

Saya masih harus banyak belajar dan paling penting harus percaya diri. Mungkin karena terbiasa menggendong dengan cara kuno sehingga saya merasa was was. Padahal justru cara yang saya lakukan selama ini salah :(

Saya punya alternatif lain. Mungkin bisa membeli gendongan khusus seperti Soft Structured Carrier. Saya sudah melihat beberapa di market place dan melihat lihat merk SSC yang direkomendasikan. Namun masih jadi pertimbangan karena harganya tak murah. Galau rasanya. Saya perlu menggendong Bening dengan cara M shape agar saya bisa mengerjakan pekerjaan dengan maksimal. Selama ini berada di depan laptop menggunakan satu tangan. Meski sudah terbiasa, ada saat dimana saya harus berkonsentrasi penuh jika tangan lain sambil menggendong pekerjaan tidak bisa selesai dengan baik. 

Ahhh... terlepas dari itu semua, saya harusnya minta maaf pada Bening. Karena saya harus nyambi sana sini. Maaf ya nak. Ibu hanya sedang ikhtiar menjaring rezeki yang sudah Allah tebar. Ibu ingin nabung juga buat Bening nanti sekolah. Hehe. Maafkan ibu ya nak. Ibu belum jadi ibu yang baik untuk Bening. Namun Bening selalu menjadi yang terbaik untuk ibu. Terimakasih :') 

Asoy sekali kalau saya bisa gendong Bening kaya gini. Bening senang, saya nyaman :) - gambar dari pinterest 


You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling