Merenung Di Kaki Gunung

Juni 18, 2022

 Semenjak warung kembali dibuka, beberapa pekan terakhir ini kami merasakan kehectic'an yang luar biasa. Sampai sampai saya tak bisa mendeskripsikannya. Hanya saja yang sering kali membuat saya merasa penat dan nuansa hati saya terjun bebas adalah ketika berpartner dengan bapak. Bapak bukan tipe orang yang bisa bekerja dibawah tekanan. Beliau sering kali marah marah tidak sabaran dan menumpahkan kekesalan kepada saya atau yang lain. Malu rasanya jika dibentak dan dimarahin di depan orang banyak :( 

Dengan kesibukan yang luar biasa itu kadang Bening kurang perhatian dan malahan beberapa waktu lalu karena kami wira wiri melayani pembeli, Bening tertabrak Uti hingga jatuh. Hmmm saya menyesal karena membiarkannya main sendiri sementara saya membantu melayani pembeli. Disini saya merasa sangat dilema. Namun syukurlah, ini pekan terakhir tahun ajaran 2021/2022. Ajaran baru akan dimulai kembali pertengahan Juli 2022. 

***

Setelah beberapa pekan disibukkan dengan berbagai pekerjaan, kami kembali mendatangi tempat favorit di Kledung. Hehe. Pagi ini sekitar pukul 7 kami berangkat dari rumah. Jalanan masih sepi dan cuacanya berangsur cerah. Pemandangan gunung dan sekitarnya terlihat jelas tanpa terhalang awan. Tiba di lokasi, kami langsung memesan mi rebus karena belum sarapan. Hehe. Sementara itu, seperti biasa Bening selalu banyak tingkah dan bersemangat meski udaranya dingin. 

Menatap hamparan pemandangan hijau kebun sayur, pemukiman warga di kaki gunung, dan mengagumi kegagahan gunung Sumbing cukup membuat saya merasa lega. Rasanya bagai mengisi energi lagi. Seperti smartphone yang sedang tersambung pengisi daya baterai. 


Saya pun berkilas balik atas kejadian kejadian selama beberapa waktu belakangan ini. Melelahkan dan menguras emosi. Saya ingin melepaskan dan melupakan semuanya. Saya ingin menjalani hidup dengan tenang seperti sedia kala. Rasa rasanya belakangan ini saya terlalu impulsif. Maka dari itu saya ingin lebih berhati hati dalam bertindak maupun berkata kata. Saya tak menyangka, banyak kekacauan yang terjadi hanya karena hal kecil yang saya lakukan. Bahkan saya tidak mampu mengatasi kekacauan itu pada akhirnya. Saya akui, saya salah. Namun terkadang respon mereka terlalu berlebihan. 

Ah sudahlah. Daripada mengeluhkan sikap orang lain, sayalah yang harus mengatur dan menjaga sikap. Dan menekan segala kemungkinan perbuatan yang dapat memicu kekacauan.

Lepaskan semua yang membebani, lupakan segala emosi jiwa, mulai lagi hari baru!

Terimakasih untuk hari ini, yang tercinta. 

Kledung, Juni 2022

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling