Saya masih ingat sekali sewaktu kecil dulu senang menatap jemari dan membayangkan seperti apa jemari saya ketika dewasa nanti. Saya ingin sekali mempunyai jemari dan kuku yang lentik indah. Waktu itu saya juga suka sekali mengecat kuku dengan kutek. Padahal usia saya baru 4 tahun. Eyang Uti membelikan sebotol kuteks untuk kakak saya. Namun justru saya lah yang lebih tertarik mengenakan kuteks berwarna merah terang itu. Setiap kali mulai terkelupas saya selalu meminta kakak saya untuk memoleskannya kembali. Jika tak ada kakak, saya mencoba memoles sendiri yang hasilnya tentu saja berantakan hehe.

Setelah beranjak remaja saya mulai jarang  mewarnai kuku. Namun jika ingin mewarnainya saya selalu menggunakan kutek dari daun pacar. Daun pacar yang sudah kering menjadi bubuk dilarutkan dengan air kemudian dipoles ke kuku. Setelah kering saya mencuci bersih kuku dari gumpalan daun pacar. Hasil akhirnya kuku menjadi berwarna jingga bahkan agak kecoklatan tergantung konsetrasi dari larutan bubuk daun pacar dan lamanya pengeringan. Teman teman perempuan pasti juga tahu soal ini. Hihi. Kadang saya juga menggunakan hena yang berbentuk pasta. Tinggal oles dan tunggu hingga kering. Setelah kering dapat dikelupas dan kuku akan berwarna cantik. Mewarnai kuku dengan daun pacar maupun hena cukup ramah bagi wanita muslimah yang hendak sholat. Sebab tidak menghalangi air wudu mengenai kuku. Selain itu warnanya bertahan cukup lama dan hanya pudar ketika kuku bertambah panjang. Malahan semakin lama warnanya menjadi jingga terang. 

Tempo hari tiba tiba saya ingin sekali mengecat kuku setelah bertahun tahun lamanya. Hihi. Meskipun mungkin tidak akan bertahan lama karena akan mengelupas oleh aktivitas harian saya sebagai ibu rumah tangga. Saya mencari cari merk kuteks yang memiliki pilihan warna nude di sebuah marketplace. Pilihan saya jatuh pada merk Implora Nail Polish seri nude. Sebetulnya seri ini tersedia satu paket berisi 6 botol dengan shades berbeda. Namun saya lebih suka beli ketengan. hihi. Namun agak konyol sih saya beli dua botol yang warnanya nyaris sama hanya berbeda gelap dan terang saja. Hmmm agak menyesal.

Pakai yang tengah

Hari ini paket datang dan karena kebetulan Bening sedang tidur, tanpa tunggu lama langsung unboxing dan coba hahaha. Pertama tama saya memoleskan kuteks dasar terlebih dahulu. Setelah kering barulah saya memoleskan kutek diatasnya. Belepotan dan kurang rata tapi keseluruhan oke sih. Haha langsung minta pendapat di status Whatsapp dan ditanggapi oleh salah seorang kawan saya katanya cantik. Waw saya jadi PD dan senang nih. Ga sia sia dong hihihi. Kalau kata suami yang lagi sibuk main game cuma lihat sekilas katanya bagus. Namun setelah ia amati katanya kaya habis marut terong. Lahhh....hahahah

Maaf saking sukanya jadi upload dua :))

Saya cukup puas meskipun mungkin buat sebagian orang berkata hal ini sia sia. Hehe saya ingin bongkar rahasia nih. Sebetulnya bagian dari tubuh saya yang paling saya sukai adalah jari tangan khususnya kuku. Saya senang dan bersyukur memiliki bentuk kuku panjang dan oval, lebih tepatnya berbentu Squoval (Square Oval). Sangat mudah mengaplikasikan kuteks pada kuku dengan bentuk seperti ini. Dulu saat SMA ketika sedang longgar sering kali saya membuat nail art ala ala menggunakan pulpen bermata runcing dengan tinta gel. Karena memang sangat mudah menggambar pada kuku ini. Seharian ini saya benar benar narsis mengagumi kuku saya yang berpoleskan kuteks warna nude. Hihi

Punyamu yang mana?

Silakan kalau mau mutah kreseknya bisa ambil dipojokan ya :p