­

Terasa Asing

Maret 12, 2023


 Dalam satu bulan terakhir ini ketika hujan lebih sering turun, tiba tiba rumah kami mendapat serangan bertubi tubi dari sekumpulan kecoa. Memang benar mereka hanya muncul secara bergantian. Namun karena mereka merupakan serangga yang berkoloni, jika satu sudah muncul pasti akan diikuti kemunculan berikutnya.

Sudah sejak lama saya membenci serangga ini. Selain menjijikan mereka punya penampakan yang mengerikan, sangat bau, dan pergerakannya sering mengejutkan. Maka saya lebih sering untuk menghindar alih alih menghadapi mereka. Itulah alasan saya mulai agak takut untuk masuk ke kamar mandi karena dari sanalah mereka sering muncul. 

Beberapa pekan belakangan ini kamar mandi menjadi terabaikan. Bahkan saya juga mulai enggan ke dapur (karena lokasinya berdekatan) jika tidak ada urusan mendesak. Saya mulai malas untuk beraktivitas disana dan selalu ingin lekas pergi meninggalkan ruangan tersebut. Bau menyengat khas lubang pembuangan  yang juga membawa aroma menjijikan dari serangga itu sangat mengganggu ketenangan saya. Saya takut jika tiba tiba mereka muncul.

Sejujurnya saya merasa kasihan dengan dapur ini. Semenjak mas bekerja di Semarang dan hanya pulang seminggu atau dua minggu sekali, dapur ini seperti kehilangan kehangatannya. Saya tak lagi bersemangat menyiapkan sarapan maupun makan malam. Bahkan untuk sarapan saya dan Bening hanya seadanya. Saya tidak terlalu memperhatikan menu dan nyaris hidup serampangan. 

Tidak hanya dapur. Ruang tengah juga lebih sering berantakan dengan barang barang yang tidak kembali ketempat semula usai digunakan. Dan entah mengapa saya semakin malas untuk merapikannya. Saya jadi bertanya tanya. Mungkin saya menjadi rajin dan senang merapikan barang karena merasa tak enak jika suami melihat kekacuan ini saat pulang kerja. 

Rumah ini terasa dingin. Perlahan seperti menjadi asing. Banyak sudut sudut yang mulai tak terjamah. Saya kehilangan gairah untuk mencurahkan perhatian pada mereka. 

Saya benar benar merindukan suasana rumah yang hangat. Suasana malam yang begitu menyenangkan saat berdua dengan mas Erwin sambil bersantap makan malam yang kelewat malam. Kau tahu mas, belakangan saya agak menyesali kebiasaan itu karena kini tubuh melar gila gilaan. 

Sesungguhnya inti dari semua ini adalah...saya merindukanmu. Rumah ini terasa amat berbeda tanpa kehadiramu disetiap harinya.

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling