Pergantian Tahun yang Tenang dan Refleksi Awal Tahun
Januari 01, 2025Saya sama sekali tidak berniat begadang untuk merayakan pergantian tahun 2025. Saya hanya menunggu suami pulang. Saat sedang menyiapkan minuman untuknya, tiba-tiba saya terlonjak kaget mendengar letusan kembang api. Rentetan kembang api semalam memang meramaikan langit, tetapi saya tidak melongok ke luar, khawatir suara bisingnya akan mengganggu putri saya yang sedang tidur.
Benar saja, ia terbangun dan berkata takut sehingga tidak bisa tidur. Saya menemaninya beberapa saat hingga ia merasa lebih tenang. Setelah suasana kembali kondusif, akhirnya ia beranjak tidur.
Kini tinggal saya dan suami yang bersantap malam—meskipun sudah terlampau larut. Setelah makan, kami mengobrol banyak hal hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Akhirnya, kami pun menyusul Bening untuk tidur.
Keesokan paginya, saya bangun dengan semangat baru. Meskipun saya tidak membuat resolusi besar-besaran, saya punya satu tekad sederhana: tidak berbicara kasar, baik secara lisan maupun tulisan. Hihi. Namun, semangat itu seketika goyah. Suasana hati saya terjun bebas—marah, sedih, dan berbagai emosi negatif bercampur jadi satu.
Saya mencoba mengalihkan perasaan ini dengan journaling. Sayangnya, itu tidak banyak membantu. Namun, setelah tidur siang, suasana hati saya perlahan membaik. Saya tidak bisa menceritakan detailnya di sini karena alasan privasi.
Sebagai gantinya, saya sudah mencatatnya dalam jurnal harian saya, yang saya sebut Wellness Journal. Dalam jurnal itu, saya berusaha konsisten menuliskan suasana hati saya setiap hari, meskipun hanya satu kalimat. Ini menjadi bagian dari usaha saya untuk lebih memahami diri sendiri dan menjaga keseimbangan emosi. Semoga saya bisa konsisten menjalaninya.
0 Comments