Minggu Pagi di Dermaga

Januari 15, 2020

Pukul satu dini hari saya terbangun dari tidur. Meski sudah menyiapkan alarm yang akan berdering pukul dua, alarm biologis saya telah mendahului. Seharusnya tiga puluh menit lagi suami saya akan pulang. Saya mencoba mengusir kantuk dengan bermain ponsel. Namun sampai lewat tiga puluh menit, suami saya tak juga pulang dari shift siang yang terlampau sampai jauh dini hari. Tanpa sadar saya jatuh tertidur lagi dan terbangun ketika subuh dan suami saya belum pulang. Awalnya saya menduga ada pekerjaan tambahan. Namun tak dapat memungkiri bahwa saya mulai cemas. Setelah hampir putus asa, tiba tiba pintu diketuk dan dibaliknya suami saya membawa eskpresi kelelahan dan ada pancaran perasaan kesal. Rupanya ada sedikit masalah yang mau tak mau harus ia selesaikan hari itu juga meski harus keluar kota. Pukul setengah dua seharusnya ia sudah pulang tapi ia harus bertolak ke Surabaya untuk menyelesaikan urusan mendadak itu. 

Hari itu hari Minggu. Usai sholat subuh dan kemudian akan tidur sejenak, ia berkata pada saya, 
"Bangunin mas jam enam ya, mau ke CFD ga?"

Saya sangat bersemangat mendengarnya. Namun pada kenyataannya kami baru terjaga pukul setengah tujuh pagi dan baru betul betul siap pukul 7. Tujuan pun berubah. Saya masih sangat ingin ke Pelabuhan. Akhirnya suami saya mengiyakan. hehe

Dengan arahan peta digital, hanya dengan waktu 15 menit kami suda tiba di Pelabuhan. Melewati loket kami dikenai biaya parkir sebesar tiga ribu rupiah. 

Sebelumnya suami sudah enggan untuk mengantarkan saya kesini. Karena memang disini adalah tempat orang orang bekerja. Rupanya benar. Pelabuhan ini dipenuhi oleh kapal yang tengah bersandar sebelum membawa muatan lagi dari pabrik pabrik. Jika dilihat dari peta, Pelabuhan ini sangat strategis dan menjadi pusat atau terminal dari pelayaran pelayaran seluruh Indonesia. 

Kendati terlihat membosankan, ada beberapa orang yang datang berkunjung untuk sekadar melihat lihat. Bagi saya hal ini juga cukup menyenangkan. Aktivitas di Pelabuhan bagi saya menarik, karena saya belum pernah melihat ini sebelumnya. Gelombang air laut yang cukup tenang juga sangat menghibur. Saya berterimakasih pada sesiapa saja yang menambatkan perahunya sehingga tercipta sebuah pemandangan yang sangat menarik untuk saya abadikan. 

***
Kira kira kami menghabiskan waktu sekitar satu jam. Mengambil foto, berbincang, melihat aktivitas para pekerja. Sebelum kami keluar dari area pelabuhan, dengan sengaja suami saya melajukan motor jauh ke sisi pelabuhan yang lain. Di area ini cukup sepi. Hanya ada kapal kapal yang berlabuh, crane, kayu gelondongan, dan beberapa pekerja yang lalu lalang tak seberapa. Saya merasa aneh dan khawatir, sepertinya tak seharusnya kami ke area ini. Benar saja, setelah kami mencapai ujung dermaga dan melihat lautan lepas, dua orang petugas keamanan memberhentikan kami. 

"Maaf ada kepentingan apa ya disini?"

Saya terperanjat dan merasa malu. hahahha. Kemudian setelah penjelasan singkat bahwa tak seharusnya kami berada di area itu dan mengambil foto, kami putar balik. 

Saya tidak tahu apakah kami betul betul bersalah sebelum akhirnya ditegur petugas. Sebab saat kami masuk sejak awal dari loket tidak ada pemberitahuan apa apa dari petugas yang berjaga di loket tersebut. Area yang kami lewati tadi juga tidak terpasang rambu rambu semisal "dilarang memasuki area ini kecuali petugas atau pekerja" Saya berpikir, apakah kami berdua kurang informasi? Tidak juga, sebelumnya, selama sepekan terakhir ini saya cukup sering mencari tahu informasi tentang pelabuhan ini. Beberapa artikel saya temukan yang menandakan orang tersebut adalah orang sipil seperti kami yang juga secara iseng hanya berkunjung layaknya sedang pelesir biasa. 

Mungkin dikarenakan pelabuhan ini sebagian besar pelayarannya adalah pelayaran kapal barang sedangkan kapal komersial untuk penyeberangan orang terbilang kecil atau tidak terlalu umum, jadi area ini dikhususkan saja untuk pabrik. Hehe... 

Dengan pengalaman pengalaman tersebut dan meski terjadi kekonyolan saya merasa cukup terhibur dengan pelesir singkat ini. Terima aksih untuk suami saya yang akhirnya telah bersedia mengantarkan saya kemari.

Berikut adalah foto yang berhasil saya abadikan dari Pelabuhan Gresik











Tifanny Lituhayu
Gresik, 15 Januari 2019
Foto merupakan dokumen pribadi

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling