Di Temanggung agak sulit mencari kedai mie yang menyajikan mie dengan tekstur tipis dan kecil kecil seperti yang biasa di temukan di Jakarta atau kota besar lainnya. Pertama kali menikmati mie dengan tekstur seperti itu sewaktu saya masih kecil dan itu pun kami beli di Jogja, di sebuah kedai mie bernama Mie Nusantara. Namun suatu ketika saat scrolling Instagram saya menemukan satu kedai yang menjajakan menu Chinese Food diantaranya ada mie yang saya idam idamkan.

Awalnya kedai ini hanya menjual mie dan bernama Mie Longkeng 426 sebab lokasinya berada di sebuah rumah bernomor 426 yang terletak di gang sempit daerah Parakan. Terkadang orang tua saya menyebut area atau jalan kecil diantara dua bangunan dengan kata longkengan. Mungkin pemilik kedai juga terinspirasi dari lokasi rumahnya yang harus melewati jalan sempit diantara bangunan pertokoan di daerah Jogomertan Kauman, Parakan. Namun, seiring berjalannya waktu, kedai ini semakin berkembang dan memiliki variasi menu lain seperti Nasi Goreng, Kwetiau, dan Capcai serta Dimsum. Maka kedai tersebut berubah nama menjadi Kedai Jomer. Karena nama Bakmi Longkeng telah lebih dahulu dikenal, maka segala menu Mie dinamakan Bakmie Longkeng.

Setelah menyusuri jalan sempit kami disambut pemandangan yang cukup menenangkan. Setidaknya itulah kesan yang diberikan oleh bangunan bangunan rumah di kampung tersebut. Bangunan rumah disana didominasi oleh gaya arsitektur rumah khas peranakan Tionghoa di Indonesia. Saya mengidentifikasinya dari bentuk pintu dan jendelanya. Saat memasuki Kedai Jomer semua dipertegas dengan ornamen yang ada di dalamya seperti lukisan, lampion, dan tentu saja pemiliknya yang memang berwajah oriental hihi. Tidak hanya itu, saya juga mencium aroma hio dari bangunan rumah utama.

Kami datang cukup pagi saat Kedai baru saja buka. Maka pramusaji memberikan informasi bahwa yang tersedia baru menu Bakmi Longkeng saja. Nah memang menu itulah yang saya cari, batin saya. Ada beberapa menu bakmi longkeng dan semuanya dibagi menjadi dua varian verbeda yakni manis dan asin. Saya memesan Bakmi Longkeng Komplit Asin yang berisi bakmi, potongan ayam, satu pangsit goreng, satu pangsit rebus, dan satu buah pentol. Sedangkan mas Memesan Bakmi Longkeng Manis dengan tambahan dua pangsit goreng. Keduanya ditemani semangkuk kecil kuah kaldu yang rasanya cenderung hambar. Kuah ini dapat dicampur kedalam mangkuk mie yang sudah berbumbu. Kendati demikian rasanya juga masih cukup ringan. Sehingga saat diberi kuah akan sangat cocok bila ditambah kecap maupun saus yang tersedia di meja. Dimeja ada kecap asin, kecap manis, lada bubuk, garam, saus dan sambal. Saya sendiri mencampurnya dengan kecap asin dan sambal sehingga citarasanya menjadi lebih kuat. Untuk harganya sendiri rata rata 17 ribu per porsi. Pengunjung juga dapat memilih menu pendamping secara terpisah seperti pangsit goreng, pangsit rebus , lunpia, dan masih banyak lagi. 

Meskipun terletak di tengah pemukiman yang cukup padat bahkan jika pengunjung yang berkendara mobil harus berjalan kaki terlebih dahulu, kedai ini cukup ramai pengunjung. Terlebih oleh peranakan Tionghoa yang memang mencari cita rasa otentik dari hidangan Chinese Food bahkan dengan vibes yang homey. Akhirnya salah satu hal yang ada di Bucketlist tahun 2023 saya dapat terwujud hari ini. Bagi saya pribadi Kedai Jomer memang layak dikunjungi lagi suatu hari nanti.