Polka Wars Mengudara di Langit Bandung
Mei 02, 2018![]() |
dari twitter@ozradiobandung |
Bertepatan dengan hari buruh, 1 Mei kemarin Polka Wars punya jadwal live interview di empat stasiun radio Bandung. Sepanjang hari mereka mengudara lewat empat stasiun radio yang berbeda. Pertama, tepat pada pukul duabelas siang mereka mengudara lewat Hits Radio Bandung di frekuensi 103.9 FM. Disana mereka membicarakan tentang single Rangkum yang pada bulan April lalu kembali dirilis dengan aransemen yang berbeda. Kemudian pada jam dua siang mereka beralih ke Zora Radio yang ternyata stasiun radio itu bertempat di daerah kosan bang Deva dulu. Yap…bang Deva bercerita sedikit kalau dulu dia berkuliah di ITB dan kebetulan sekali lokasi kosannya berada di seberang stasiun radio tersebut.
Tak hanya berbagi kisah tentang lagu Rangkum (reprised version), Polka Wars juga memberikan sedikit bocoran tentang album kedua yang materinya sudah ada. “Insyaalloh bulan Ramadhan ini mau mulai rekaman.” Kata salah satu diantara empat personilnya yang saya duga itu adalah bang Billy sang gitaris. Bang Billy dan kawan kawannya membagi pengalaman, sejak penggarapan album pertama juga mereka selalu memilih moment bulan Ramadhan untuk pengerjaan album. Katanya, suasana bulan Ramadhan itu spesial dan berbeda. Mereka ingin mendapatkan “magic”nya bulan Ramadhan. “yah biar lebih produktiflah.” Sambung bang Aeng sang pemain pita suara dan gitar.
Siang hari Selasa lalu saya benar benar berupaya untuk bisa menjangkau frekuensi radio Bandung. Tentu saja mustahil hanya dengan mengandalkan radio. Untung saja teknologi sudah berkembang pesat saat ini. Mendengarkan radio dari wilayah lain yang frekensinya tak tertangkap dengan antenna radio biasa, kini bisa di’streaming’kan. Ah syukurlah…dengan live streaming, jangankan frekuensi radio dari luar kota. Dari luar provinsi bahkan yang jangkauannya lebih jauh pun bisa tertangkap. Jadilah saya bisa mendengarkan live interview Polka Wars dengan berstreaming.
Dua jadwal interview akhirnya sudah terlaksana. Masih ada dua lagi di pukul tujuh dan sembilan malam. Menurut jadwal yang tertera, pukul tujuh malam Polka Wars akan bertandang di Urban Radio 106.3 FM. Saya sudah bersiap sejak pukul tujuh kurang. Namun anehnya sampai pukul tujuh lebih mereka belum muncul juga. Saya sudah bela belain denger semua lagu yang diputar. Jujur saya kuat kuatin deh dengerin lagunya walaupun saya ngga paham dan bukan selara saya. Demi nungguin Polka Wars mah saya rela aja :’ akhirnya pukul delapan berlalu dan acara radio itu berakhir. Ternyata Polka Wars tidak jadi mengudara lewat Urban Radio. Saya pun beranjak ke stasiun radio berikutnya, Oz Radio Bandung di 103.1 FM. Masih ada jeda satu jam, pikir saya. Untuk hemat kuota saya matikan dulu dan beralih ke mp3. Saat pukul sembilan kurang dua menit saya langsung nyalakan lagi radio streamingnya. Selang beberapa menit siaran acara DCDC Substereo pun dimulai. Dibuka oleh dua penyiar lelaki yang aksen dan logat sundanya kental sekali. Setelah beberapa lagu terputar, baru mereka mengundang Polka Wars untuk bergabung.
Sama seperti di dua stasiun radio sebelumnya, Polka Wars masih diminta untuk membagi pengalaman mereka tentang bagaimana awalnya mereka memutuskan untuk mereprise Rangkum. Rupa rupanya lagu Rangkum versi kalem ini di bantu oleh bang Lafa Pratomo, seperti yang kita tahu dialah orang yang berperan lumayan besar dibalik melejitnya nama Danilla. Untuk music videonya sendiri mereka dibantu Agung Pambudi dalam proses penggarapannya, dan menampilkan Al Imran Karim dengan tariannya yang sangat memukau. Video mereka mendapat pujian dari Joko Anwar dan mengantarkan Polka Wars masuk nominasi Indonesian Choice Awards NET 5.0 kategori music video of the year. Namun sayangnya Rangkum kalah telak oleh music video Manusia Kuat milik Tulus. Hmm…
Ah ya…lagi lagi mereka memberi sedikit bocoran tentang album kedua. Seperti yang sudah saya tuliskan di postingan saya yang lalu, bahwa di album kedua ini Polka Wars akan hadir dengan lagu yang kebanyakan liriknya berbahasa Indonesia. Jika sewaktu di acara music at news room CNN Indonesia bang Deva menyebut ada lebih dari 50%, di Oz Radio dia mengatakan ada sekitar 70 hingga 80 % lagu berbahasa Indonesia di album kedua nanti. “Insyaalloh nanti, mungkin satu album lagu bahasa Inggrisnya cuma dua sampai tigalah.” Kata bang Deva. Jujur saya langsung bersemangat. Ini akan memberikan sesuatu yang berbeda setelah album Axis Mundi yang full berbahasa Inggris.
Tidak hanya bincang bincang, Polka Wars juga diminta untuk membawakan lagu. Di dua stasiun radio sebelumnya mereka melakukan live performance tapi hanya berakustik. Tapi di Oz Radio mereka bermain dalam format band lengkap di sebuah ruangan. Di segmen pertama mereka membawakan dua lagu. Sangat senang karena mereka membawakan dua lagu baru. Disinggung apakah dua lagu ini akan ada di album kedua mereka hanya menjawab, “mungkin” atau… “bisa iya, bisa tidak” masih menggantung. Kendati demikian saya sangat suka dengan dua lagu mereka. Yang pertama berjudul Rekam Jejak dan yang kedua Fatamorgana. Yap berbahasa Indonesia tapi saya kurang bisa menangkap liriknya. Hanya beberapa saja di bagian reff. Saya tidak sabar, semoga saja mereka membuat versi studionya dan dirilis di beberapa platform musik streaming. Aamiin. Untuk segmen terakhir mereka membawakan lagu Rangkum dan Mokele. Saya selalu kagum dengan penampilan mereka. Dari bang Aeng sendiri, dia sangat konsisten dan mampu menjaga performanya. Antara versi rekaman dengan live diamanpun entah di panggung, di tv, atau di radio seperti kemarin kualitasnya sama. Tetap bagus dan enak didengar. Begitu pula dengan permainan musik mereka. Sangat rapi dan enak didengar. Sejak pertama kali saya melihat dan mendengar penampilan live mereka melalui YouTube saya semakin kagum dengan Polka Wars terutama bang Aeng.
Sebelum ditutup dan pamit, sang penyiar bertanya pada Polka Wars. Berikut dialog singkat antara penyiar DCDC Substereo dengan Polka Wars yang cukup gokil dan epic. Haha.
Penyiar: oke buat Polka Wars, kenapa nih para pendengar harus banget dengerin dan request terus lagu Rangkum?
Bang Dega: biar pesan pesan dari kita tersampaikan. Pesan pesan cinta kita. Dan biar dibisikin terus sama Aeng. Vokalisnya lagi sendiri, single dia.
Bang Aeng: Gak! Gue ga sendiri. Gue selalu ditemenin Tuhan
Semuanya tertawa serempak dan ber ueeeeeesss…… saya pun ikut tertawa dan gemas mendengar jawaban bang Aeng ini. Emang iya sih bang Aeng itu available banget. Tapi meski ‘available’ bang Aeng tak teraih bagi fans seperti saya ini :’ hiks. *ya iyalah sadar diri aja woi hahaha.
Beneran deh tiap ngikutin interview Polka Wars, berasa barokah sekali. Masyaalloh, meski ini bukan grup nasyid atau semacamnya tapi asli mereka sangat religius. Dan sebetulnya lagu lagu mereka pun mengandung pesan pesan yang baik seperti lagu Mokele. Bang Aeng bilang Mokele dijadikan sebuah metafora untuk menggambarkan iman seseorang. Yang bisa dibilang memang fluktuatif, naik turun kadang ada kadang entah kemana. Juga dengan Rangkum, yang menurut bang Deva sang penulis lirik, lagu ini berkisah tentang seseorang yang sedang bermunajat. Namun oleh bang Dega, diinterpretasikan menjadi sebuah lagu yang berkisah tentang kematian. Tidak hanya dari karya mereka yang mengandung nilai spiritual dan menggambarkan mereka cukup relegius. Namun dari tutur kata para personilnya juga. Mereka apa adanya, membumi, rendah hati dan tidak sok. Langkah mereka cukup hati hati untuk beberapa rencana yang mereka susun dengan mengatakan insyaalloh akan begini begitu. Lalu dipertegas lagi bahwa mereka sendiri cukup fleksibel dan tidak ingin mendahului kehendak yang maha kuasa. Masyaalloh.
Baiklah demikian curhatan saya tentang live interview yang saya dengarkan melalui live streaming radio radio Bandung pada hari Selasa, 1 Mei 2018. Saya ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang membuat acara itu ada. Semoga untuk proses pembuatan album kedua Polka Wars lancar dan bisa segera dirilis. Semoga saya ada rejeki dan bisa beli rilisan fisiknya. Aamiin. Buat semua personil Polka Wars semoga sukses selalu. Sukses dunia akhirat. Dan semoga karir mereka semakin bagus. Baik bang Deva dengan rumah produksi filmnya maupun bang Aeng, bang Billy, dan Bang Dega dengan Sandar Andara dan Magalarva nya. Semoga makin maju. Aamiin. Khusus buat bang Aeng… emm hehe ah sudahlah. Tidak jadi :3
0 Comments