Wanita Ramah yang Kesepian
April 11, 2023Halo...
Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah film bergenre slice of life dari Jepang yang berjudul Call Me Chihiro. Film ini berdurasi 2 jam 14 menit dengan alur cerita yang cenderung lambat. Untungnya waktu itu saya sedang butuh istirahat karena haid hari pertama. Ditambah lagi keadaan emosi yang agak kurang stabil. Rasanya butuh sekali ketenangan. Meskipun sebenarnya film ini agak membosankan, tapi toh saya menikmatinya disaat yang tepat. Oleh karena itu, saya tidak merasa rugi dengan merelakan waktu 2 jam 14 menit untuk menonton film yang dirilis pada Februari lalu dan tayang di Netflix ini.
Call Me Chihiro merupakan film adaptasi dari sebuah manga berjudul "Chihiro-san" karya Hiroyuki Yasuda.
Secara garis besar, film ini menceritakan sesosok wanita mantan pekerja seks komersial yang bekerja paruh waktu di kedai bento. Chihiro memiliki kepribadian yang hangat dan ramah pada siapapun. Selain karena kehidupannya dimasa lalu yang penuh dengan stigma negatif, kepribadian yang ia miliki membuatnya cukup dikenal.
Film ini memiliki banyak sekali adegan tanpa dialog. Jadi penonton serasa diajak untuk berasumsi dengan apa yang terjadi. Seperti saat Chihiro menemukan jasad seorang pria tua gelandangan yang baru beberapa hari ia kenal. Alih alih melaporkan pada polisi, Chihiro justru menguburkan jasad itu sendirian. Lu ngapain dah?? Pikir saya wkwk.
Bagi saya Chihiro adalah seorang yang kesepian, yang kehilangan arti kehangatan keluarga. Namun dalam perjalanan hidupnya yang hampir tak pernah menetap disuatu tempat untuk waktu yang lama, ia bertemu dengan orang orang yang bahkan lebih baik dari orang tuanya.
Saya cukup sering mendapati tema film Jepang yang menggambarkan bahwa seseorang yang memiliki ikatan darah atau yang kita sebut dengan keluarga tak selalu dapat memahami dan menyayangi kita sepenuhnya. Namun justru orang lain yang tak ada hubungan kekerabatan bisa lebih hangat. Merasa familiar juga? Kamu pernah menonton Shoplifters?
Salah satu yang membuat saya cukup terkesan adalah ketika Chihiro serta tokoh lain menikmati sebuah hidangan. Baik film Jepang maupun Korea Selatan selalu dapat menampilkan kebudayaan khas mereka khususnya kuliner dengan sangat baik. Mulai dari kamera yang menyorot setiap detail hidangannya serta ekspresi sang tokoh yang membuat saya, sebagai penonton turut penasaran: seenak itu ya? Saya jadi tahu kalau orang Jepang juga menikmati rebung. Rebung digoreng tepung! Sangat menginspirasi. Lain waktu kalau beli rebung bisa nih dimasak goreng tepung hihi.
Jika kamu sedang bersantai dan sedang butuh ketenangan, cobalah untuk menonton film ini. Selamat menonton!
![]() |
Jadi pengen ke pantai juga menikmati angin laut dan main air ^^ |
#SelasaLocita
#KlubMenulisLocita
2 Comments
Thank you rekomendasi filmnya! Aku relate banget sama nonton film sebagai pengisi waktu seloo heheheh... atau kadang jalan pelarian dari buteknya pikiran :)) malah senengnya kalo abis nonton film bagus, pikiran buteknya mereda...
BalasHapusIya kan... lg suntuk bgd biasanya nntn film yg menenangkan jadi terasa segar kembali. Hehe.
HapusSekar pernah nntn Little Forest blm? Klo yg versi Korea pemerannya Kim Tae Ri, klo yg versi Jepang Ai Hashimoto. Latar belakangnya di pedesaan gtu, menggambarkan slow living. Sedap sekali di tontonnya. Hihi