­

Musim Kering

Mei 04, 2024

 


Aku merasakan musim kemarau telah datang melalui kulitku. Angin kemarau membawa kabar bahwa hujan titip salam, sampai jumpa lagi katanya. Jangan khawatir pada atap bocor dan ruangan ruangan yang lembab karena ia mau pelesir ke negeri yang jauh dulu.

Aku merasakan kehadiran kemarau saat diam diam aku merindukan hujan. Saat aku bergegas mengangkat jemuran khawatir hujan tiba tiba datang. Namun sampai petang ia tidak turun juga.

Langit menjadi seperti sebuah selendang yang berkibar diterpa angin. Kosong tanpa awan. Sehingga kawanku angin dengan leluasa berhembus bersenda gurau dengan pepohonan. Menyapu debu debu dan menunaikan tugas dariNya untuk menanggalkan daun terakhir yang telah menguning dari pohon.

Hujan titip salam dan bilang jangan khawatir lagi. Namun tiap musim selalu membawa kekhawatiran yang berbeda. Kekhawatiran demi kekhawatiran adalah detak detak kehidupan yang manusiawi. Lantas apa yang dibawa kemarau yang kan melahirkan kekhawatiran itu? Tabiatnya yang kering dan ketidakhadiran hujan membuat tanah menderita kekeringan. Dan aku mungkin saja tak lagi mendengar tetesan kran bocor. Semoga saja kekhawatiran itu tidak akan mewujud nyata sampai hujan datang lagi akhir tahun nanti.

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling