Pantai Parangtritis Untuk Pertama Kalinya
Desember 21, 2016Setelah seminggu yang lalu saya berkesempatan ke Malang untuk mengobati rasa kangen dan berkunjung ke beberapa tempat wisata alias main, Alhamdulillah tadi saya punya kesempatan lagi untuk main. Bukan ke Malang lagi kok. Masih di sekitaran sini saja. Tepatnya di Yogyakarta. Hehe
Betepatan dengan liburan sekolah adek dan saya yang sedang free (tak ada kuliah) bapak dan ibuk mengajak kami main ke pantai Parangtritis. Meskipun tak begitu jauh tapi jujur saja saya belum pernah kesana. Padahal pantai ini sangat terkenal. Jadi saya cukup senang punya kesempatan mengunjungi obyek wisata yang terletak di Bantul, Yogyakarta ini. Seminggu yang lalu melepas penat di dataran tinggi kini saatnya turun ke nol mdpl untuk tujuan yang sama.
Pagi sekitar jam setengah tujuh kami semua sudah berada di jalan. Karena belum sempat sarapan, ibuk membeli empat bungkus nasi gudeg di toko kelontong. Meskipun hanya bungkusan dan harganya murah meria rasanya sungguh enak. Saya pribadi sih memang sangat suka gudeg. Hehe.
Alhamdulillah perjalanannya cukup lancar. Sebab kami dipandu oleh GPS. haha. Bapak pernah ke Parangtritis sebelumnya namun lupa. Jadi daripada hanya menggunakan feeling yang mungkin saja kurang akurat, saya berinisiatif untuk membuka GPS. Dengan begitu semuanya jadi lancar. Saat memasuki wilayah Bantul dan terus menelusuri jalanannya, saya melihat sebuah bangunan besar. Saya menduga yang saya lihat itu adalah sebuah kampus. Benar saja, rupanya setelah beberapa saat saya melihat tulisan: Institut Seni Indonesia. Wahhh ternyata kampus ISI. Mendadak saya teringat akan mas Gigih, mas Suta dan Mas Jimi. Mereka semua pernah berada disana menimba ilmu.
Tak terasa akhirnya pulul 9 kami tiba di lokasi. Waaa luar biasa. Pantai Parangtritis merupakan pantai yang ada disisi selatan. Pasirnya pasir hitam biasa. Seperti pantai selatan yang lain, perangai pantai ini sungguh lumayan liar. Ombaknya besar dan anginnya kencang.
Ibuk semoat bertanya pada saya. Sebenarnya tempat yang paling disukai oleh saya yang seperti apa. Saya berkata jujur, sebenarnya saya lebih suka pemandangan bukit maupun gunung. Pepohonan hijau dan dataran tinggi. Kemudian saya menambahkan, kendati demikian saya tetap suka jika saya bisa berada di pantai. Anginnya yang kencang sedikit hangat, suara debur ombak, birunya laut dan cerahnya langit juga sangat indah.
Sudah lama sekali sepertinya saya tidak tertandang ke pantai. Mungkin sudah dua tahun. Terakhir kali sebelum ini saya ke pantai bersama pacar saya di Malang Selatan.
Setelah puas bermain dan berfoto di tepi pantai, kami mencari tempat makan. Saat terus menyusuri jalanan, kami melewati tempat wisata yang cukup populer. Bahkan sudah beberapa kali masuk tv. Diliput dan ditayangkan oleh berbagai statiun tv. Yap. Gumuk Pasir. Salah satu alasan mengapa tempat ini sangat populer adalah, disini kita bisa bermain ski pasir. Disana juga ada ayunan kayu yang cocok untuk spot foto. Tapi kami tidak berminat untum kesana. Karena kami terlalu lapar. Haha. Kami hanya berhenti disebuah jalan yang kanan kirinya ditumbuhi pohon cemara. Lantas bapak mengentikan mobil, parkir dan mempersilahkan saya dan ibuk untuk berfoto. Bapak juga ikutan foto sih. Hihi.
Pastinya hari ini sangat menyenangkan walaupun lelah. Tapi saya merasa sangat luar biasa dan bersyukur. Meski pekan lalu saya dari luar kota dan seolah tak ada istirahat, alhamdulillah sampai saat ini saya masih bertahan. Terimakasih ya Rabbi atas nikmatMu.





0 Comments