Saat Sang Waktu Terabaikan
Februari 23, 2020
Kau tahu dimana kita bersua dan akhirnya tinggal. Bukan tentang sebuah tempat. Aku tak membicarakannya. Namun perihal kita. Kau sudah menjadi tempatku untuk pulang dan tinggal. Tanpa sedikitpun ingin beranjak keluar melihat bagaimana dunia luar. Sebab kau telah menciptakan semesta itu dalam dirimu yang tak akan pernah usai aku jelajahi.
Aku bilang, aku tersesat. Bukan berarti aku tersiksa karenanya. Aku senang bila tersesat dalam dirimu. Aku akan sibak belukar dalam pikiranmu. Akan aku arungi samudera di hatimu. Aku akan bertahan dan mempelajari berbagai hal di semestamu. Segalanya menanti untuk aku eja. Segalanya menanti untuk aku baca.
Apa yang selalu kita damba akhirnya dapat kita genggam. Waktu akhirnya bisa kita abaikan. Perbincangan, adalah hal yang kita menangkan. Sekalipun hal itu teramatlah absurd, kau mendengarkan gagasanku yang tercipta pada saat itu juga dan tak ragu untuk ku katakan. Kau tahy caranya untuk membuat si hening ini menghamburkan isi pikirannya yang gaduh.
Tifanny Lituhayu
0 Comments