Pesona Sang Ratu Malam yang Anggun dan Misterius
Oktober 08, 2022Sebelum kami menempati rumah ini, banyak sekali hal hal yang terbengkalai. Selain rumah yang kotor, dinding lembab, dan ruangan ruangan yang bau apeg, tanaman dalam pot tembok pun mengering. Kendati demikian mereka semua masih bertahan hidup di tengah kondisi yang kekeringan, menanti seseorang kembali merawat kehidupan mereka. Saat rumah selesai dibersihkan (meski masih seadanya) dan mulai kami tempati, mas dengan teratur menyiram tanaman tanaman itu.
"Iseh urip, ora perlu banyu akeh."
Bapak bilang tanaman yang tumbuh dalam sebuah cekungan yang menyatu pada dinding kamar kami dan menghiasi bagian depan rumah itu tak memerlukan banyak air. Meskipun terlihat kering, mereka masih hidup. Benar saja, lambat laun mereka terlihat segar kembali. Daun daunnya kian membesar dan merambat kemana mana. Sampai kami terkadang heran, tanaman ini akan menjadi seperti apa nanti jika terus dibiarkan tumbuh?
Sepertinya tanaman itu menangkap vibrasi baik dari mas yang tak jemu merawat mereka. Sesekali menyirami mereka dan membiarkan mereka tumbuh meski daunnya hampir menutupi jendela dan menjalar naik ke langit langit. Ia pun menunjukkan pesonanya dan membuat kami menyadari siapa ia sebenarnya.
Suatu hari mas mendapati dua kuncup bunga muncul. Kuncupnya besar dengan kelopak yang masih saling memeluk. Warna putih bersemburat merah jambu. Bentuknya mengingatkan mas akan buah naga. Saya pun kaget ternyata tanaman ini dapat berbunga. Lantas saya mencari tahu apakah gerangan nama tanama ini?
Saya mencari di google dengan kata kunci: tanaman bunga merambat. Dari sekian banyak hasil foto yang muncul, saya tidak menemukan yang identik. Akhirnya saya coba menambah kata kunci yang lebih spesifik : tanaman bunga merambat di Indonesia.
Nah akhirnya ada beberapa foto yang muncul terlihat identik. Kuncupnya sama persis, rupanya ia adalah Wijayakusuma atau dalam nama latin disebut Epiphyllum oxypetalum. Namun sebenarnya ia bukan tanaman asli Indonesia. Ia berasal dari Meksiko.
Wijayakusuma termasuk dalam famili kaktus. Itulah sebabnya ia masih dapat bertahan hidup meski kekeringan. Ia dapat bertahan dengan persediaan air yang sangat minim. Kami hampir tidak dapat mengenali Wijayakusuma karena ia jarang sekali dapat berbunga. Menurut beberapa sumber yang saya baca, dalam kurun waktu satu tahun, ia hanya akan berbunga sekali saja. Jika kali ini kami menjumpai ia berbunga, kemungkinan dalam beberapa bulan kedepan ia belum tentu berbunga lagi. Tidak hanya itu, bunganya pun hanya akan mekar pada malam hari sekitar pukul 21.00 dan mekar sempurna pada tengah malam. Ia mempunyai tabiat yang disebut dengan skototropisme. Yup betul sekali. Ini kebalikan dari fototropisme, gerakan yang mengikuti sinar matahari. Maka dari itu, Wijayakusuma hanya dapat mekar saat malam hari.
Saking misteriusnya, Wijayakusuma juga punya banyak kisah mitos lho. Kira kira apa sajakah itu? Ada yang tahu? ^^
Dua hari yang lalu kami mendapati dua kuncup baru muncul.
"Kali ini harus bisa liat mekarnya, pokoknya aku mau pantau!"
Begitu saya utarakan keinginan saya pada mas Erwin. Karena itulah, semalam ketika saya sudah terlelap, mas sampai membangunkan saya. Ia guncang guncangkan kaki saya dan meminta saya keluar kamar. Ia menunjukan sebuah foto bunga mekar yang teramat cantik dan anggun. Seketika hilang rasa kantuk dan mata langsung melek. Mas baru saja pulang kerja pukul 21.30 kemudian ia memeriksa si nona Wiku. Rupanya ia sudah mekar dan langsung memotretnya.
Saya bergegas mengambil jilbab dan keluar rumah ingin melihat langsung bunga Wijayakusuma yang tengah mekar itu. Entah bagaimana saya merasa takjub dan terharu. Saya dekatkan hidung untuk menghidunya. Seketika saya terpana dan agak merinding. Dengan rupa yang cantik dan anggun, serta tabiatnya yang misterius, makin terasa mengagumkan ciptaan Allah yang satu ini saat saya menghirup aromanya. Aromanya begitu harum. Aroma yang memberikan kesan agak mistis. Aroma yang membuat saya merasa begitu akrab tapi juga asing dalam waktu bersamaan. Seperti paduan aroma bunga kanthil dan melati. Namun lebih lembut dan terkesan manis.
Jika saja aroma ini dapat dibuat menjadi parfum, saya rasa ia akan berada dalam deretan parfum mewah yang mahal. Semalam angin yang berhembus di sekitar rumah kami membawa aroma harum. Kebetulan juga mas membeli tanaman melati yang kami letakan di beranda. Aroma Wijayakusuma dan bunga melati berpadu, menguarkan aroma yang segar dan wangi.
Malam itu juga saya bagikan foto Wijayakusuma ke grup keluarga. Kakak saya dan ibuk menanggapi. Bahkan ibuk ingin sekali menghirup aromanya. Saya meminta ibuk untuk datang karena seperti yang beliau katakan, bahkan dulu selama ibuk menempati rumah ini, belum pernah sekalipun melihat bunga atau kuncupnya.
MasyaAllah, sungguh keindahan dan keagungan Allah dapat kami rasakan dari ciptaan ciptaaNya.
![]() |
Saat masih kuncup di pagi hari |
![]() |
Saat mekar, tampak depan |
2 Comments
Wahhhh. Ternyata kakak punya bunga Wijayakusuma yaaa. Aku tahu bunga ini dari lama, kalau ngga salah dulu karena baca blog-nya siapa gitu lupa. Kemarin pas kakak posting di Whatsapp lupa mau komen. HAHA. Beneran secantik itu ya kak, dan unik bgt karena mekarnya di malam hari aja.
BalasHapusIya dek baru tahu aku ada bunga kaya gini uniknya. Nama wijayakusuma sih emang ga asing ya entah nama orang atau tempat. Ga sadar ternyata uda ada di rumah belasan tahun tapi baru kali ini liat berbunga. Hehe
Hapus