2024 sudah berada di penghujung tahun. Nuansa akhir tahun terasa begitu kuat saat saya mulai melihat teman-teman mutual di Instagram membagikan story tentang keikutsertaan mereka dalam 30 Hari Bercerita. Sebuah kegiatan menulis selama 30 hari penuh di awal tahun.

Sependek ingatan saya, saya baru sekali mengikuti kegiatan ini, yakni pada tahun 2018. Setelahnya, saya sempat mencoba lagi di awal tahun 2023, tapi sayangnya saya menyerah di tengah jalan.

Setelah merenung dan menengok ke belakang, saya menyadari bahwa sepanjang 2024, selain membuat ulasan buku, saya hampir tidak pernah menulis apapun. Padahal dulu, menulis adalah kegiatan yang begitu saya gemari karena selalu saya anggap sebagai bentuk katarsis. Rasanya, saya perlu kembali ke sana. Menata ulang kehidupan dan hari-hari yang saya jalani. Sadar bahwa selama ini saya masih tertatih-tatih. Segalanya terasa kacau balau, sementara tahun depan akan ada begitu banyak hal baru yang harus saya jalani.

Kini, saya merasa sangat canggung untuk bercerita. Padahal, saya tidak perlu merasa khawatir atau ragu. Apa yang saya tulis bukan untuk validasi orang lain, melainkan untuk diri saya sendiri. Untuk saya yang sering ragu bercerita kepada orang lain. Untuk saya yang kerap kehilangan kata-kata ketika harus menguraikan pikiran yang kusut.

Bagaimana jika saya membangunkan blog ini dari tidur panjangnya dengan mulai menulis selama 30 hari penuh di bulan Januari? Kiranya ini