Train to Busan: Terjebak dalam Kereta Bersama Ratusan Zombie

Mei 23, 2017

Seok-woo merasa sangat bersalah setelah menyadari bahwa dirinya tidak bisa memberikan hadiah terbaik di hari ulang tahun putrinya, Soo-an. Akhirnya ia bersedia untuk mengabulkan permintaan putri semata wayangnya untuk bertemu ibunya. Meskipun sibuk dengan pekerjaan, Seok woo tak bisa lagi menolak permintaan putrinya yang ingin bertemu dengan mantan istrinya. Namun tanpa diduga perjalanan mereka menuju Busan menjadi sangat berat.


Judul : 부산행 (Train to Busan)
Negara asal: Korea Selatan
Sutradara :Yeon Sang-ho
Produser : Lee Dong-ha
Ide cerita : Park  Joo-Suk
Pemeran : Gong Yoo, Ma Dong-seok, Jung Yu-mi, Kim su-an, Kim Eui-sung, Choi Woo-shik, Ahn So-hee, Jang Young-gyu. 
Durasi: 118 menit
Tanggal rilis: 20 Juli 2016 ( di Korea Selatan

Sebuah film bergenre thriller ini sukses menyedot 11 juta penonton lebih di Negara asalnya, Korea Selatan. Dengan durasi 118 menit, Train to Busan menyajikan sebuah tontonan yang menegangkan sekaligus emosional. Film ini disutradarai oleh Yeon Sang-ho dan diproduseri oleh Lee Dong-ha. Dengan sekenario yang ditulis langsung oleh Park Joo-suk, seperti judulnya hampir sepanjang film settingnya terjadi di dalam kereta. Sebagai pemeran utama, Train to Busan menggandeng aktor terkenal korea selatan, Gong Yoo. Tentu bagi kalian penggemar drama korea, nama Gong Yoo sudah tidak asing lagi karena ia sudah cukup banyak membintangi beberapa drama series. Saya pribadi sangat menyukai salah satu drama series yang pernah ia bintangi yaitu Coffee Prince. Kemampuan acting Gong Yoo memang tak perlu diragukan lagi. Selain Gong Yoo film ini juga menghadirkan Ma Dong-seok yang juga sangat berpengalaman dalam dunia akting. Saya sudah cukup sering melihat wajahnya muncul di beberapa judul film yang bertema sama. Saya pikir Ma Dong-seok sangat cocok untuk membintangi film film action dan thriller. Selain karena postur tubuhnya yang besar dan raut wajahnya yang agak sangar, cocok sekali untuk peran antagonis. Namun demikian ia selalu memerankan sosok pria yang terlihat sangar tapi berhati baik dan lembut. 

Plot 
* peringatan! bagian ini penuh dengan spoiler!

Seok-woo merupakan seorang manager keuangan sebuah perusahaan. Ia adalah seorang yang workaholic. Karena sikapnya yang terlalu terobsesi pada pekerjaannya, Seok-woo sampai melewatkan penampilan anaknya di acara pementasan tempat dimana ia bersekolah. Ia merasa terharu dan merasa bersalah atas itu semua sehingga ia berencana meninggalkan kesibukannya sejenak untuk menemani Soo-An ke Busan menemui ibunya. Ia dan putrinya berangkat ke Busan menaiki kereta. 

Sebelum kereta berangkat seorang wanita muda menaiki kereta terburu buru. Rupanya wanita itu telah terinfeksi gigitan zombie. Saat salah seorang petugas kereta api mencoba menyelamatkan wanita itu, ia justru mendapat serangan dan berubah menjadi zombie. Hingga pada akhirnya wabah itu menyebar. Di dalam sebuah kereta yang melaju, para penumpang ketakutan dan berusaha menghindari serangan zombie. Sementara itu di beberapa kota wabah zombie sudah menyebar. Kereta yang membawa Seok woo dan beberapa penumpang lain tidak bisa melakukan pemberhentian di beberapa stasiun yang sudah dijadwalkan. Untuk itu sang masinis terus mengupayakan kereta itu tetap melaju ke Busan yang kabarnya kota itu cukup aman. 

Selama perjalanan setiap orang berupaya menyelamatkan nyawanya masing masing. Begitu juga dengan Seok-woo. Ia terus mengupayakan agar dirinya dan juga Soo-An selamat. Namun Soo-An adalah gadis kecil yang berhati baik. Ia sangat peduli dengan orang orang disekitarnya bahkan disituasi yang teramat sulit sekalipun. Sang ayah memperingatkan Soo-An agar ia memprioritaskan keselamatan dirinya sendiri terlebih saat situasi genting seperti itu. Namun Soo-An justru kecewa dengan sang ayah dan mengerti mengapa ibunya meninggalkan sang ayah. Soo-An menganggap ayahnya terlalu egois. 

Cerita terus berlanjut hingga pada akhirnya yang selamat hanya ada Soo-An, ayahnya, dan seorang wanita hamil. Wanita hamil itu mulanya bersama suaminya ( Ma Dong-seok). Namun sang suami terinfeksi gigitan zombie saat hendak berpindah gerbong untuk bergabung dengan penumpang selamat lainnya. Setelah ia terinfeksi, lelaki itu meminta Seok-woo yang tengah berusaha menahan para zombie memasuki gerbong untuk segera berlari menyelamatkan diri dan membawa istrinya. Pada moment moment ini Seok-woo mulai sadar dan ia perlahan berubah menjadi lebih bersimpati. Ia sangat berat hati meninggalkan lelaki itu. Terlebih lelaki memiliki istri yang tengah hamil yang sangat membutuhkan keberadaan suaminya. 


Semua orang dengan keserakahan dan egoisme yang tinggi satu persatu menjadi korban. Hingga yang tersisa hanya Soo-An, ayahnya, dan seorang wanita hamil. Kereta yang mereka tumpangi berhenti di sebuah stasiun yang sudah porak poranda. Kemudian mereka harus berpindah ke kereta lain untuk melanjutkan perjalanan ke Busan. Tapi ketika Seok Woo mencoba memasuki ruang kendali, ia justru menemukan seorang lelaki yang terinfeksi. Pertarungan sengit antara Seok woo dan pria itu berakhir dengan sebuah gigitan mendarat di tangan Seok woo. Sebelum ia berubah menjadi zombie, Seok woo berpesan pada putrinya agar tetap bertahan dan terus berada di samping wanita itu. Soo-an sedih dan tidak ingin berpisah dengan ayahnya. Ia mengatakan bahwa ia sudah berlatih menyanyikan lagu untuk pementasan di sekolahnya. Namun ayahnya tidak datang. Itulah sebabnya mengapa ia tidak bisa menyelesaikan lagu tersebut. Soo-an sangat menyayangi ayahnya dan tidak ingin berpisah darinya. 

Seok-woo menutup pintu ruang kendali dan berlari ke tepi gerbong. Ia pun berubah menjadi zombie. Bersamaan dengan itu ia teringat saat pertama kali menimang Soo-an. Ia sangat mencintai putrinya. Meski ia berubah menjadi zombie, di hatinya masih ada perasaan cinta. Kemudian Seok wo terjatuh dari kereta. 
 **

Kawan…maaf. Jika kalian mengharapkan ada hal baik diujung cerita, kamu harus kecewa. Meski sepanjang cerita ini sudah diwarnai ketegangan dan kesedihan rupanya sang penulis skenario tetap bertahan dengan suasana sedih. Ketegangan serangan zombie memang sudah berakhir. Tapi Train to Busan berakhir dengan kisah sedih. Dimana penumpang yang selamat dari kereta itu hanyalah Soo-an dan seorang wanita hamil. Keduanya telah kehilangan orang yang teramat mereka cintai selama perjalanan. 

Film Train to Busan ini terbukti sangat sukses dan nyaris sempurna. Saya tidak heran jika pendapatan untuk film ini mencapai hampir 80 miliar rupiah dengan lebih dari 11 juta penonton. Alur ceritanya berjalan dengan sangat mulus. Akting setiap aktornya sangat baik dan tentu saja cerita yang sangat luar biasa. Saya sangat kagum dengan perfilman Negara gingseng ini. Train to Busan menambah deretan judul film asal korea yang sangat memukau dengan jalan ceritanya yang menarik. Saya pernah menonton beberapa judul film korea dan semuanya tidak ada yang mengecewakan. Baik genre thriller maupun drama, film korea selalu seru untuk ditonton. Jujur saya sangat mengagumi film korea karena memiliki jalan cerita yang menarik. saya pikir korea adalah Negara asia dengan karya film terbaiknya yang patut bersaing dengan film film Hollywood.

Kabarnya film ini akan menjadi sekuel. Beberapa situs di internet menyebutkan akan ada Train to Busan part 2. Namun saya belum bisa memastikan kebenaran kabar itu. Saya masih agak bingung dengan kabar yang beradar. Memang untuk beberapa orang (termasuk saya), cerita yang berakhir dengan suasana sedih terkesan meninggalkan tanda tanya alias menggantung. Kita sudah terbiasa dengan cerita yang berakhir bahagia. Namun saya pikir cerita ini sudah cukup bagus. Dengan akhir yang menyedihkan. Hanya saja saya memang penasaran dengan Seok woo yang sudah berubah menjadi zombie. Apakah ia menjadi sombie yang masih memiliki hati manusia? Seperti R dalam film warm bodies. Meski ia zombie tapi ia bisa merasakan jatuh cinta hingga membuat jantungnya kembali berdetak dan membuatnya menjadi manusia lagi.

Saya pribadi sangat menyukai film ini. Film ini mengajarkan kita untuk tidak bersikap egois. Sebagai sesama manusia kita harus saling menolong bagaimanapun keadaanya. Sesulit apapun keadaan itu kita harus tetap menunjukkan sikap kepedulian dan rasa kemanusiaan. Tanpa itu semua hidup tidaklah berguna. Untuk apa kita egois padahal takdir manusia adalah hidup berdampingan. 

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling