Yang Saling Berbicara dalam Kesunyian
Agustus 03, 2018Kita adalah segelintir orang yang tertawa dan menangis dalam kesunyian. Hanya berteriak dalam relung hati. Terhimpit ruang hampa yang meniadakan segala macam getar suara. Teriakan kita adalah kebisuan bagi mereka yang tak memahami kita. Dan kita pun tak pernah meminta mereka tuk memahami dan mendengarkan jerit dalam batin ini.
Semua kita simpan dalam ruang batin. Terkubur dalam dalam dan kita tutupi dengan senyuman. Bertahun tahun kita terdiam sambil terus berjalan, pun juga berlari. Bahkan terkadang kita jatuh, perih terluka. Tapi sekali lagi dan selalu...tangis kita kan sirna menguap oleh kemarau waktu.
Apakah Tuhan telah menyaksikkan kita? Tentu saja. Dan Tuhan mempertemukan kita. Agar kita mampu saling berbagi. Agar kita mampu meretas sunyi ini. Berbincang meski tanpa kata. Hanya melalui pandangan mata dan senyuman. Tidakkah kau merasa bahwa kala itu, dalam temaram sunyi kita telah mampu saling menyelami diri satu sama lain. Menemukan diri kita masing masing. Aku dalam matamu, dan kau dalam senyumku.
Retaslah sunyi dan segala rasa itu. Biar berhamburan pada ruang yang telah Tuhan siapkan sejak lama. Ini aku, yang mungkin saja kau cari. Dan apakah itu kau yang selama ini aku nantikan?
0 Comments