Kacamata yang Kesekian Kalinya
Desember 18, 2018Saya rasa, hari kemarin cukup berat bagi saya. Kendati demikian saya tetap bersyukur. Tanpa ada hari kemarin, hal hal menyenangkan di hari ini mungkin tak pernah ada.
Saya cukup kaget petang kemarin. Usai mencuci muka dan hendak memakai kembali kacamata saya, tiba tiba lensa sebelah kanan lepas kemudian terjatuh. Saat memeriksa bingkai kacamata, rupanya bingkai itu patah. Perasaan saya campur aduk. Antara heran dan sedih. Bagaimana bisa...padahal saya hanya membuka gagangnya saja seperti biasa. Bukan dengan kekuatan ekstra. Sedih juga karena kacamata itu terbilang masih baru. Lensanya pun baru saja diganti. Saya berusaha mengaitkan bingkai yang patah dan memasang kembali lensanya tapi gagal.
Kacamata itu saya beli dari sebuah toko online yang saya dapati dari Instagram. Ulasan dan testimoni dari konsumen saya perhatikan baik baik. Toko itu terpercaya. Itu penilaian saya saat itu. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk membeli sebuah kacamata dengan model bingkainya yang berbentuk persegi. Warnanya hitam doff. Hari berikutnya setelah saya melakukan transaksi, paket datang. Saya sangat puas karena paket datang sangat cepat dan barangnya pun sesuai dengan eskpektasi saya. Setidaknya sebelum kacamata itu akhirnya patah. Kacamata itu punya model yang keren. Rasanya dia yang paling keren diantara kacamata lain yang pernah saya pakai. Tapi dia jugalah yang usianya paling singkat. Hmm...
Saya khawatir memikirkan biaya yang mesti saya keluarkan untuk membeli kacamata baru. Meski saya masih memliki Bella-si kacamata yang sudah buluk tapi kuat bukan main, saya sudah terlanjur terbiasa dengan lensa yang ukurannya lebar. Kenapa semua terjadi disaat uang gaji saya sudah mulai menipis. Hiks. Bisa saja saya mengurus Bpjs dan mendapatkan kacamata dengan biaya nol rupiah. Tapi...harus ada sejumlah prosedur yang perlu saya lewati. Itu membutuhkan waktu tersendiri. Sedang saya pun tak punya banyak waktu untuk itu. Sok sibuk ya.
Saya mendapat rekomendasi dari teman, sebuah optik yang terletak di deretan pertokoan di daerah Pasar Temanggung. Saya tidak pernah menyadari sebelumnya kalau ada optik disana. Ketika saya masuk, saya disambut oleh bapak bapak paruh baya. Saya pikir beliau salah satu pelanggan optik tersebut. Tapi ternyata beliau karyawan optik yang bertugas memasang atau memperbaiki kacamata. Di balik meja yang juga berfungsi etalase kokoh pemilik toko itu bertanya, kacamata dengan harga berapa yang saya inginkan. Di toko optik ini terdapat tiga kelas. Kelas pertama adalah kacamata dengan harga kisaran 300, kelas kedua kisaran harga 200, dan kelas ketiga kisaran harga 150. Menarik pikir saya. Jadi pelanggan bisa menyesuaikan dengan uang dikantong. Tapi optik ini juga melayani resep dokter dan bpjs.
Sang pemilik toko menyodorkan beberapa model bingkai kacamata. Sampai akhirnya cicik pemilik toko itu mengeluarkan sebuah box berisi bingkai kacamata model terbaru yang katanya baru datang. Dari bentuk bingkainya saya merasa tertarik. Sebab ia punya model yang nyaris sama dengan bingkai kacamata saya yang rusak. Saat saya coba pakai, saya langsung suka. Saya meminta warna hitam glossy. Beruntung saya bisa menemukan penggati bingkai kacamata yang rusak. Yang membuat saya merasa lebih beruntung lagi, saya tak perlu membeli lensa baru. Bapak tadi yang menyambut saya diawal, berkata bahwa beliau bisa memasangkan lensa lama ke bingkai kacamata baru hanya dengan motong sedikit agar pas. Saya hanya mengeluarkan biaya untuk bingkainya saja sebesar seratus ribu rupiah. Pikir saya ini harga yang tak terlalu mahal dibandingkan dengan kacamata yang saya beli online kemarin. Bahkan kokoh pemilik toko tadi sempat menaksir bahwa bingkai kacamata saya yang patah itu harganya mahal. Benar memang. Bingkai itu terbuat dari bahan yang sangat ringan. Tapi sayang...ia ringkih.
Akhirnya saya pulang dengan perasaan puas dan bahagia. Saya rasa saya akan menyukainya. Emm ... itu artinya saya harus lebih berhati hati.
Ah entah kau yang keberapa, saya sudah bosan menghitung. Saya pun lupa. Semoga saja kau berumur panjang ya. Ayo kita lewati hari hari bersama!
0 Comments