Ambyarrr

Desember 27, 2020


Saya teramat lelah, bahkan untuk berkeluh kesah saja rasanya sudah malas. Tapi jika dipendam, rasanya berkali kali lipat melelahkan. 

Minggu kesekian saya mengorbankan jatah rehat. Pagi pagi saya sudah di depan laptop untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Saya hanya mengambil jeda sejenak dengan tidur siang kemudian kembali melanjutkan lembur. Maksud hati ingin lembur bertemankan kudapan ringan dan minuman yang mungkin bisa membangkitkan semangat, saya memesan kopi dan roti isi melalui pesan antar. Semenjak hamil saya menhindari kopi. Padahal kopi merupakan minuman favorit saya. Tentu saja saya senang saat pesanan saya datang dan segera mencicipi kopi susunya. Saya suka karena tidak terlalu manis, hanya saja es batu di dalamnya terlalu banyak. Akhirnya saya buka segel penutup gelas, mengeluarkan semua es batunya dan menyisakan sepertiga gelas kopi susu. Entah bagaimana tiba tiba tangan saya tak sengaja menyenggol ujung sedotan dan membuat gelas itu terguling. Seisi gelas pun tumpah. Kopi susu yang baru saya minum satu teguk ambyar sudah dan tak bersisa. Saya sangat kesal dan sedih. Keinginan saya untuk lembur sambil menyesap kopi pun gagal. Akhirnya saya beralih ke roti isi. Tapi karena telanjur sedih karena kopi susu yang sudah ambyar, saya memakan roti isi seperti orang kelaparan dan tidak fokus melanjutkan pekerjaan.

Akhrinya saya membuka aplikasi untuk menulis di blog tapi begitu tulisan selesai dengan cerobohnya saat saya hendak mengklik save, saya keliru mengklik discard :') terhapuslah tulisan keluh kesah saya. Maka ini adalahh tulisan kedua yang tentu saja meski intinya sama, tapi isinya jauh berbeda.

Kecerobohan demi kecerobahan nyaris datang bertubi tubi malam ini. Bahkan saya sempat mencari cari ponsel padahal ponsel ada di tangan. Sepertinya saya benar benar butuh istirahat. 
***

Di suatu siang, saat saya menemani suami yang sedang mengecat, ia mengutarakan perasaannya. Ia ingin sekali rehat dan pelesir sejenak mengusir rasa penat. Lantas saya membayangkan suatu tempat yang mungkin bisa kami kunjungi. Tak disangka ternyata apa yang ada dibenak suami saya pun sama. Kami ingin sekali mengunjungi Berdikari Book, sebuah toko buku yang juga memiki kedai minuman. Memungkinakan para pengunjungnya bisa bersantai membaca buku sambil minum dan mengudap camilan. Pasti sangat menyenangkan, bersantai dan dikelilingi ribuan koleksi buku Berdikari. Jika punya uang lebih, sebelum pulang bisa membeli buku untuk dibaca dirumah. Entah kapan kami bisa kesana. Saat ini banyak hal hal yang ada di depan mata menanti dan terus menuntut untuk diselesaikan terlebih dahulu.

Ah begini ya rupanya kehidupan orang dewasa~

Tifanny

You Might Also Like

2 Comments

  1. Sepertinya mba Tifanny memang butuh istirahat 😁

    Ayo mba segera rebahan atau selonjoran dan tarik napas dalam-dalam. Hehehehe. Kadang, hidup memang lucuk, saya pun pernah mengalaminya. Entah tiba-tiba kesandung, atau air yang dipegang tumpah, dan mendadak semua yang ada di otak saya jadi buyarrr. Kalau sudah begitu, saya duduk sebentar, coba kembali 'on track'. Kadang karena terlalu sibuknya otak kita, jadi nggak bisa kendalikan badan kita dengan benar, hehehehehe 😆

    Ps: semoga soon bisa visit Berdikari Book sesuai harapan, mba 😍 SOON!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu iya nih kak, langsung aku tutup laptopnya trs ngaso. Hadeuhh..

      Iya bener kaya gitu rasanya. Mungkin kasandung atau jatuhin gelas tu jadi peringatan semacam: hei..sudah istirahat dlu jangan dipaksakan.
      😂

      Aamiin aamiin semoga, ya. Semoga juga pandemi segera berakhir, krn klo kemana mana biar bisa tenang seperti dulu :')

      Hapus

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling