Mulai Terlihat
Desember 10, 2020Saat ini perubahan semakin terlihat. Ruang tamu sudah tercat rapi berwarna abu abu muda. Tinggal mengecat kusen yang akan di cat putih. Begitu juga dengan langit langitnya. Yang semula berjamur dan kusam, kini sudah nampak putih bersih. Kamar utama pun demikian. Tembok telah dicat ulang dengan warna putih, hanya saja atap masih memiliki beberapa lubang karena pemasangan jalur listrik dan dudukan lampu. Rumah ini agak aneh memang. Beberapa ruangan tidak memiliki dudukan lampu. Sehingga beberapa minggu yang lalu kami meminta bantuan instalator listrik untuk memasang beberapa titik dudukan lampu dan stop kontak.
Jantung dari keseluruhan rumah pun mulai terlihat ujudnya yang cantik dan membuat saya haru. Hehe dapur. Ya, dapur bagi saya adalah jantung dari sebuah rumah. Semua berawal dari sini. Meracik makanan, membuat hidangan untuk orang orang seisi rumah sebelum memulai aktivitasnya.
Meja dapur yang semula berbahan kayu sudah dirombak habis habisan. Cor coran dengan keramik warna hitam sangat serasi dengan dinding warna putih. Terlihat cukup elegan meski bukan berbahan granit seperti yang kami harapkan pada awalnya. Disisi barat ada kontras warna dinding. Yakni abu abu. Saya tidak tahu persis apa alasan suami saya mengaplikasikan warna abu disisi yang ini. Tapi hasilnya sangat bagus dan serasi saja. Lebih lebih setelah dapur dibersihkan dan kotoran sisa cat telah hilang.
Pekerjaan masih banyak. Tapi suami saya tetap bersikeras untuk menyelesaikannya sendiri. Jika hanya mengecat, tak masalah. Bahkan ia sengaja meminta shift siang agar pagi hari bisa melanjutkan pekerjaan mengecat. Tapi untuk memperbaiki lubang pada atap, melepas pintu yang bautnya sudah aus, ia akan menyerahkan pada ahlinya saja.
Saya sangat terkesan dengan hasil pekerjaan suami. Tentu saya ingin melakukan lebih dari sekadar menyapu dan selebihnya duduk memandingi suami sembari mengelus meng. Rasa rasanya saya tak ubahnya meng yang baru jalan sedikit saja lelah lalu rebah. Hehe. Mau bagaimana lagi, semakin kesini stamina semakin menurun, perut semakin besar. Hehe.
Semoga saja suami selalu sehat. Saya benar benar beruntung dengan kegigihannya. Semoga kami bisa lengkas menempati rumah ini. Menebar kehangatan dan energi positif untuk rumah ini yang sudah lama kedinginan. Hehe.
Semoga Allah meridhoi dan melancarkan semua urusan. Aamiin. Terima kasih untuk suami yang bekerja keras.
Tifanny Lituhayu
0 Comments