Menjadi Ruang

Maret 04, 2021




Kemarin aku menangis seperti anak kecil yang minta dibelaskasihani. Tersandar aku dibahumu. Tubuhku rebah dipelukanmu. Jangan kau tanya mengapa. Aku tak tahu harus mulai dari mana. Semuanya sangat ramai di kepalaku. Semuanya terasa berat di dadaku. Tiada kalimat yang bisa aku ucapkan bahkan satu katapun tidak. Tangisku adalah untuk semua yang riuh di kepala. Air mataku untuk semua rasa di dada. 

Maafkan aku bila menjadi salah satu beban di pundakmu bersama mungkin ratusan masalah yang sedang kau hadapi. Maafkan aku belum menjadi satu titik embun penyejuk hatimu. Tak terbayangkan olehku betapa lelahnya engkau. Namun engkau selalu diam dan memilih untuk mengunci rapat rasa lelahmu di kotak perasaanmu. Kurasa kau telah menjadi lebih besar dari segala masalah yang ada. Kau mencoba untuk menjadi sebuah ruang yang mampu menampung segalanya tanpa merasa sesak. Semoga Allah terus menguatkanmu. Pun juga aku. 

Tifanny Lituhayu

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling