Sebuah pemikiran dan sekalimat yang tertutur dari seseorang pada suatu hari tidak bisa menjadi bahan penilaian bagaimana orang tersebut secara keseluruhan kan? Tapiiii... Aku merasa apa yang dia kemukakan agak fatal dan bikin aku ilfeel. Meski aku belum kenal dia juga. Katanya kalau cewek mau dipacarin berarti uda mau diapa apain sama cowoknya. Hmm?? Aku jadi sadar... Pacaran kan emang haram ya. Soalnya ya kalau ketemu cowok yang pikirannya kaya orang itu wahhh bahaya. Emang paling bener gausah pacaran! 

Aku kalau bisa mutar waktu juga ngga pengen jadi bego dan malah pacaran. Buang buang waktu aja. Tolol sekali. 

Tapi ngga sesederhana itu. Kenapa aku pernah jatuh dalam toxic relationship dan susah keluar dari lingkaran itu? Ada masalah pola asuh. Ada masalah komunikasi di keluarga. Tapi.... Aku ingin berdamai saja. Jadi orang tua itu emang ngga mudah. Memang butuh kesiapan mental. Orang tuaku, dua duanya ngga mendapat akses informasi tentang ilmu parenting seperti yang bisa aku akses sekarang. Apalagi tentang kesadaran menjaga kesehatan mental. Mereka pun juga korban dari pola asuh yang keliru dari orang tua mereka. Aku cuma mau memutus mata rantai itu. 

Ahh di usia ini... Aku hendak mengurai benang ruwet dalam diriku. Luka luka dari trauma pengasuhan, trauma trauma lain kaya toxic relationship yang masih membekas banget. Maafin? Kayanya ngga semudah itu. Setelah kusadari dampaknya besar banget ke kehidupanku di masa sekarang. Masih marah banget. Haruskah aku maafin? Lupa? Jelas tidak. 

Kenapa sih di dunia ini masih banyak manusia manusia mengerikan? Seandainya para orang tua jadi lebih sadar. Ayo dong didik anak anakmu dengan baik biar dia ngga jadi pelaku kekerasan di masa yang datang atau jadi korban. Jangan cuma ngasih tahu anak perempuan harus hati hati tapi biarin anak cowoknya berbuat semaunya. Harus dikasih tahu, menghormati dan menghargai perempuan, jaga pandangan, didik buat menahan hawa nafsu. Perempuan itu manusia. Perempuan itu juga subjek. Jangan dijadikan objek doang!