Menyambut Bani Bumi (Sebuah Impresi dan Opini)
Juni 19, 2019![]() |
cover album oleh Phantasien |
Salam, tulisan ini merupakan bagian kedua dari tulisan saya sebelumnya, sila munuju link berikut bila belum membaca: Bani Bumi Duluxe Set
***
Saya telah menuliskan soal ini berkali kali. Soal betapa saya cukup terkejut dan sangat terkesan, ketika akhirnya Polka Wars hadir dengan sebuah lagu berlirik bahasa Indonesia, yakni Rangkum. Sejumlah media selalu berasumsi, mengatakan Polka Wars seperti hendak mengulangi kesuksesan Rangkum. Namun, menurut saya setelah merangkum pernyataan pernyataan beberapa personilnya dapat ditarik kesimpulan, emang lagi mood bikin lagu lirik bahasa Indonesia aja. Maka duo single yang diambil dari album Bani Bumi, dua duanya berlirik bahasa Indonesia juga: Rekam Jejak dan Mapan. Kemudian empat bulan berselang, tepatnya Jumat 2 November 2018 Polka Wars melempar lagi sebuah lagu bertajuk Mandiri. Saya rasa Polka Wars sangat produktif. Tak hanya melempar single single saja, tapi mereka juga berhasil meluncurkan musik video untuk Rekam Jejak dan Mandiri serta video lirik untuk lagu Mapan.
Berempat rasa rasanya sedang keranjingan bikin lirik bahasa Indonesia. Setelah tiga lagu tersebut liriknya ditulis oleh Billy Auliya dan Karaeng Adjie, Jumat pekan lalu tepatnya 31 Mei, Polka Wars memberikan separuh bagian dari full album mereka dengan judul Bani. Entitas ini berisikan tiga lagu yang disebar luaskan melalui platform musik digital tersebut, masing masing liriknya ditulis oleh Giovanni Rahmadeva dengan Suar, Billy Auliya dengan Terai, dan Karaeng Adji dengan Fatamorgana. Beberapa hari sebelum Bani diluncurkan, mereka telah rajin menyebar luaskan video balik layar dengan iringan teaser masing masing lagu. Sangat terkejut, karena ternyata, di lagu Suar mereka menggandeng penyanyi wanita berdarah Filipina-Amerika, Sandrayati Fay. Saya sangat menyukai Sandra semenjak mendengarkan lagu lagunya di album Bahasa Hati. Seolah mengandung daya magis yang unik dan membuat merinding. Ia juga pernah berkolaborasi dengan Danilla dan Rara Sekar dalam proyek manis bermana Daramuda (saya merasa Daramuda ini kumpulan dewi dewi khayangan bersuara emas. Hihi) mas Deva bilang, dia merasa ada yang kurang dan hambar sekali dengan lagu Suar. Akhirnya dengan hadirnya suara dari Sandra, lagu ini terdengar indah dan kalau kata saya sih manis banget. Jujur lagu ini yang paling teringiang di pikiran saya. Sedangkan dua lagu lain, untuk Terai memang sangat baru, sedangkan Fatamorgana sudah sering dibawakan secara live dipanggung panggung yang mengundang Polka Wars.
Sepertinya hari Jumat memberikan suatu energi positif yang boleh dibilang ajaib. "Thanks God It's Friday" benar benar menjadi ungkapan yang sangat tepat dibarengi dengan munculnya entitas yang kini diberi nama Bumi. Tepatnya hari Jumat tanggal 14 Juni 2016, bagi pendenger yang belum beruntung kebagian deluxe set atau memang belum berminat, dengan secara bertahap, lagu lagu dari album kedua Polkawars dapat dinikmati melalui layanan pemutar musik streaming. Meski saya salah satu pendengar yang beruntung telah dapat menikmati Bani Bumi lebih dulu secara penuh, saya ikut penasaran, kira kira paket Bumi berisi lagu apa saja?
Ternyata, 3 lagu tersebut adalah Rimba yang lirik dan vokalnya dibawakan oleh Billy Saleh. Sejak awal saya mendengarkan lagu mengingatkan saya pada Om Mondo Gascaro. Warna vokal Billy nyaris mirip dan ada beberapa bagian suara gitarnya mengingatkan saya pada lagu lagu di album Rajakelana. Terlepas dari itu semua, jujur ini merupakan kejutan lain yang membuat saya bersemangat menikmati Bani Bumi. Untuk pertama kalinya saya mendengarkan Billy sebagai vokal utama. Kehadiran Aeng di baris lirik "yang menegakkan lamunan, juga yang mengenyahkannya. Dan menggemakan riwayat hingga ke nasab termuda." menurut saya pas sekali. Melengkapi pada posisi yang tepat.
Ternyata, 3 lagu tersebut adalah Rimba yang lirik dan vokalnya dibawakan oleh Billy Saleh. Sejak awal saya mendengarkan lagu mengingatkan saya pada Om Mondo Gascaro. Warna vokal Billy nyaris mirip dan ada beberapa bagian suara gitarnya mengingatkan saya pada lagu lagu di album Rajakelana. Terlepas dari itu semua, jujur ini merupakan kejutan lain yang membuat saya bersemangat menikmati Bani Bumi. Untuk pertama kalinya saya mendengarkan Billy sebagai vokal utama. Kehadiran Aeng di baris lirik "yang menegakkan lamunan, juga yang mengenyahkannya. Dan menggemakan riwayat hingga ke nasab termuda." menurut saya pas sekali. Melengkapi pada posisi yang tepat.
Kedua, ada Alkisah. Entahlah mungkin ini hanya penilaian pribadi saya yang sok tau banget. Tapi dibandingkan dengan vokal Aeng di Axis Mundi maupun EP NY, ada yang berbeda. Saya tidak tahu apakah faktor lirik yang berbeda bahasa, atau memang kini teknik yang dilakukan Aeng memang berbeda. Menilai bagus mana, sepertinya tidak relevan. Karena semua karya punya sisi indahnya masing masing. Kalau bicara soal lirik, baik Alkisah maupun lirik lain khususnya yang di tulis mas Deva menurut saya sangat puitis dan banyak sekali kosakata ajaib haha. Semakin dihayati, rasa rasanya semakin tenggelam pada dunia yang surealis. Di dalam Alkisah, bait lirik favorit saya adalah ini:
Agar dihantui gelap ia menari
Agar dihantui gelap ia menari
Agar dicumbui bunga ia bersemi
Agar dicandui kelam ia bernyanyi
Ketiga, Temaram... inilah pertama kalinya saya mendengarkan mas Deva membawakan lagu berlirik bahasa Indonesia. Netizen bilang armand maulana ngisi lagu Temaram? Bukan, ini mah Nugie. haha. Kesan pertama mendengarkan lagu ini dengan menyimak lirik adalah, ini lagu sepertinya ada hubungannya dengan Suar, atau dengan Terai? yang pasti lagu ini seperti sesuatu untuk mengikat rangkaian bunga yang terdiri dari beberapa tangkai bunga dari berbeda jenis. Dalam deluxe set sendiri, Temaram diletakkan di akhir, sebelum outro tentunya.
Nah, berarti dengan adanya Mapan dan Rekam Jejak, Mandiri, entitas Bani dan Bumi, tinggallah Avatar dan Bunga. Kemungkinan dua lagu tersebut akan dirilis menjadi satu kesatuan Bani Bumi pada 28 Juni mendatang.
Agar dicandui kelam ia bernyanyi
Ketiga, Temaram... inilah pertama kalinya saya mendengarkan mas Deva membawakan lagu berlirik bahasa Indonesia. Netizen bilang armand maulana ngisi lagu Temaram? Bukan, ini mah Nugie. haha. Kesan pertama mendengarkan lagu ini dengan menyimak lirik adalah, ini lagu sepertinya ada hubungannya dengan Suar, atau dengan Terai? yang pasti lagu ini seperti sesuatu untuk mengikat rangkaian bunga yang terdiri dari beberapa tangkai bunga dari berbeda jenis. Dalam deluxe set sendiri, Temaram diletakkan di akhir, sebelum outro tentunya.
Nah, berarti dengan adanya Mapan dan Rekam Jejak, Mandiri, entitas Bani dan Bumi, tinggallah Avatar dan Bunga. Kemungkinan dua lagu tersebut akan dirilis menjadi satu kesatuan Bani Bumi pada 28 Juni mendatang.
Bicara soal Avatar, lagu ini ditulis oleh mas Deva dan Dega, menjadi satu satunya lagu berbahasa Inggris. Kasihan banget dia sendirian :' kesan terhadap lagu ini? Entah kenapa kalau lagu yang dinyanyikan dua orang : Aeng dan mas Deva, pasti yang paling impresif itu adalah bagian yang dibawain mas Deva. Terlebih liriknya juga langsung ngena:
It's hard to let you go in
It's hard to say goodbye too
And every time you go
And every time I wonder
By the wicked stare and gaze
By the beauty and the shame
Believe ini one another
When every time we wonder
Oh ya kira kira Intro dan Outro juga akan rilis di album versi digitalnya atau tidak ya? Menurut saya beberapa bagian dalam Intro ada yang mirip dengan melodi di fatamorgana, masing masing lagu saat didengarkan berurutan juga terdengar saling bersambung. Bahkan dari Temaram hingga ke outronya.
Into (Bani) dan Outro (Bumi) merupakan musik intrumental yang menyuguhkan sesi string yang dikomposisi oleh pak Lafa selaku Produser album Bani Bumi :)
Track List Bani Bumi
Bani (intro)
Track List Bani Bumi
Bani (intro)
Fatamorgana
Avatar
Suar
Alkisah
Mapan
Terai
Mandiri
Rimba
Rekam jejak
Temaram
Bumi (outro)
Baiklah itu tadi pandangan pribadi saya mengenai Bani Bumi. Selamat saya ucapkan pada keluarga besar Polkawars dan semua yang terlibat dalam proses pembuatan album tersebut. Kalau ada yang bilang polkawars band indie, ah bohong banget. Bahkan label rekaman yang menaungi Bani Bumi ini adalah Rangkum Music dan VMC. Oke, kalau rangkum musik sepertinya boleh dibilang belum jadi major label. Tapi saya doakan suatu hari bisa menuju kesana. Untuk VMC, label rekaman ini menaungi band dan musisi seperti Armada, Marchell Siahaan, Vicky Shu dan lainnya. Polka Wars mah ga ada indie indienya sama sekali sekarang ini haha. Seperti kata Shingeo Kageyama di anime Mob Psycho 100, kita hidup membutuhkan orang lain.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih, karena tempo hari saya dibuat kaget dan histeris dengan adanya kiriman ke 666 di instagram @giovannirahmadeva, disana mas Deva bercerita tentang kunjungan ke Yogyakarta bertepatan dengan adanya acara Exposure YK. Waktu itu mereka sempat berkunjung ke Gumuk Pasir Parangkusumo dan berfoto. Yang pada hari ini kita tahu foto foto jepretan mas Dani Huda tersebut menjadi bagian dari album Bani Bumi. Nah di akhir caption foto yang mas Deva upload, dia menyebutkan alamat blog saya ini dengan ucapan terima kasih karena telah bercerita tentang kunjungan mereka ke Jogja waktu itu. Jadi saya merasa senang dan terpacu. Namun saya juga ingin minta maaf sebesar besarnya, karena tulisan saya hanya berdasarkan informasi yang saya peroleh dari interview Polkawars di radio, majalah, maupun podcast saja. serta pengamatan saya melalui media sosial Polkawars dan masing masing personilnya, bukan dari wawancara langsung. Sebab blog ini adalah blog pribadi yang sedari awal memang tujuannya sebagai medium bersenang senang dan menyalurkan hobi serta unek unek penulis. Begitulah...
![]() |
jepretan Dani Huda | source: instagram.com/danihuda |
Baiklah itu tadi pandangan pribadi saya mengenai Bani Bumi. Selamat saya ucapkan pada keluarga besar Polkawars dan semua yang terlibat dalam proses pembuatan album tersebut. Kalau ada yang bilang polkawars band indie, ah bohong banget. Bahkan label rekaman yang menaungi Bani Bumi ini adalah Rangkum Music dan VMC. Oke, kalau rangkum musik sepertinya boleh dibilang belum jadi major label. Tapi saya doakan suatu hari bisa menuju kesana. Untuk VMC, label rekaman ini menaungi band dan musisi seperti Armada, Marchell Siahaan, Vicky Shu dan lainnya. Polka Wars mah ga ada indie indienya sama sekali sekarang ini haha. Seperti kata Shingeo Kageyama di anime Mob Psycho 100, kita hidup membutuhkan orang lain.
Mohon maaf bila suatu hari salah satu personil Polka Wars sampai pada tulisan ini, dan ada beberapa hal yang kurang berkenan, sekali lagi mohon maaf hehe.
-Tifanny
Temanggung, 19 Juni 2019
-Tifanny
Temanggung, 19 Juni 2019
0 Comments