Menabur Lalu Mengabur

Juni 12, 2019


Mengapa manusia suka sekali membuat berbagai hal sederhana menjadi begitu rumit di dalam kepalanya? Tak terkecuali aku yang terlampau dalam ditelan kerumitan yang aku ciptakan sendiri. Keinginan hati hanya ingin menyapanya. Namun kekhawatiran, ketakutan, segala kemungkinan yang kan menjadi akibat tindakku, telah menelan ingin itu. Sehingga untuk sekadar berujar hai, tak sesederhana huruf pembentuk kata tersebut.

Aku yang dari dulu hanya senang menabur benih sesuka hati sambil berlari. Tanpa ada keinginan untuk menatapi satu persatu benih itu tumbuh apalagi merawatnya. Begitu sembrono. Ketika sulur sulur dari benih itu telah tumbuh menjerat kakiku minta aku tuk kembali dan menjelaskan semua. Aku memilih melepas jeratnya, berlari sekencangnya.

Bila satu kecupan dapat tak berarti apa apa, ingin kukecup sekali saja dan ku kan pergi tanpa membawa perasaan apapun. Begitu pula dirinya, kuharap. Yang dikemudian hari lekas lekas mengisi nampan perasaannya dengan rasa lain dan cerita yang berbeda. Tanpa ada interupsi apapun dari hal yang sudah sudah.

Tifanny

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling