Racauan Pagi

Juni 21, 2019


Angin menghembuskan hawa dingin. Tembok kamar menjadi semakin dingin. Alas tempatku duduk dingin. Permukaan meja, buku, jendela, tirai... semuanya dingin dan apakah mereka akan membeku? Embun pada daun telah lebih dulu membeku. Sementara daun lain telah mati. Semuanya dingin dan membiru. Masihkah aku harus mendapati sikap dinginmu dan menjadi layu seperti daun daun itu?

Waktu apakah ia juga membeku karena hawa dingin? Karena aku merasakan segalanya melambat. Aku ingin semuanya bergegas. Namun saat aku dihempas hawa dingin yang nyaris membekukan saraf wajahku, aku tersadar. Untuk apa aku menginginkan semua lekas lekas? Lebih baik berjalan perlahan sembari kita memetik segala makna hidup ini.

Yang tersenyum dalam lamunan. Yang ternggelam berangan angan. Yang membeku diterjang musim ini. Dan yang masih tertidur pulas dibuai mimpi. Semuanya nampak diam tak bergerak. Padahal sejatinya pergerakan itu ada namun halus dan lembut hingga luput dari mata.

-Tifanny

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling