Kegamangan
Juni 04, 2019Tahun lalu menjelang lebaran hati saya gamang. Banyak yang terjadi pada diri saya. Saya gamang menghadapi pertanyaan demi pertanyaan mengenai pendidikan saya dari sanak saudara. Juga tanggung jawab saya pada orang tua mengenai status sosial saya. Saya telah memasuki usia 24 tahun waktu itu dan belum bekerja. Saya gagal dalam beberapa hal. Hubungan saya dengan orang tua buruk. Beberapa hal yang tak ingin saya katakan juga buruk. Yang dengan amat pengecutnya, saya selalu menyangkal jika hal tersebut mempengaruhi aspek kehidupan saya yang lain. Stres. Saya merasa benci jika harus bertemu orang orang atau harus berhadapan dengan keramaian. Saya benar benar gamang.
Setahun berlalu. Saya melalui lompatan lompatan yang tak saya rencanakan sebelumnya. Namun saya yakin, Allah yang telah merencanakan. Perlahan saya menepis kegamangan. Apa yang saya khawatirkan perlahan sirna. Saya melalui usia 24 tahun saya dengan cukup lancar. Meraih status baru dan mendapat pekerjaan. Alhamdulillah. Satu bersatu semuanya membaik. Namun hari ini saya kembali gamang. Saya bertanya tanya apa yang saya khawatirkan? Apa yang mengganggu perasaan dan pikiran saya?
Mungkin saya merasa telah ditinggalkan oleh Ramadan. Saya merasa tidak maksimal dalam menjalani hari hari di bulan nan penuh berkah itu. Oleh karenanya saya merasa gelisah. Atau... mungkin saya belum berdamai dengan beberapa kesalahan masa lalu yang masih bergelayut di pikiran saya. Meski semuanya sudah saya tepiskan... mungkin saya belum melepaskannya dengan rasa damai dan penuh pengampunan. Terutama pada diri saya sendiri di masa lalu. Atau...kesadaran saya beberapa hari belakangan ini, bahwa saya lagi lagi membuat kesalahan. Dan atau... saya ini masih kurang bersyukur. Semua hal itu bertumpuk dalam dada saya. Membuat saya gamang. Sadar...ketika AsmaNya dikumandangkan diseluruh penjuru dunia, saya telah terkepung dengan rasa bersalah. Hidup ini miliknya. Betapa saya ini terlampau angkuh. Mengapa saya tidak banyak meminta ampunan dengan sungguh sungguh. Melepaskan semua yang membebani diri. Bersyukur tanpa henti.
Ya Rabb Sang Penguasa Semesta, hati yang gamang ini merindukan ruang dan waktu tuk bersandar. Hamba begitu lelah dengan tingkah laku hamba sendiri yang selalu saja keluar jalur. Keluar dari hati nurani yang kau ciptakan tanpa noda sedikitpun. Maaf tangan ini, mulut ini, telinga, mata dan pikiran ini telah membuat noda noda. Ampuni hamba...
Tifanny
Temanggung, 4 Juni 2019
Now playing: Suar - Polka Wars ft. Sandrayati Fay
0 Comments