Memoir kisah perjalanan Fiersa Besari berlanjut. Tapak Jejak yang merupakan sekuel dari kisah perjalanannya menjelajah Indonesia, akhirnya rilis pada bulan Agustus lalu bertepatan dengan peristiwa hari kemerdekaan Indonesia. Dalam buku ini, Bung mulai menjejaki wilayah Indonesia Timur. Setelah dua rekan perjalanannya, Andini dan Baduy memutuskan untuk pulang, Bung sempat dilanda kegalauan apakah ia akan melanjutkan perjalanan tanpa seorang kawan? Bung yang mulanya melanjutkan...
Wajah wajah yang selama dua minggu terakhir ini begitu lekat harus saya lepas di lobby utama terminal Jatijajar Depok. Selepas dhuhur menembus ramainya jalanan kota Depok dengan kecepatan laju mobil yang tergolong sedang, sepertinya saya masih beruntung untuk mendapatkan tiket bus Safari Dharma Raya pemberangkatan hari ini. Sebetulnya, masih ada yang belum saya bawa. Bapak di rumah kepingin sekali dibelikan talas bogor. Sepanjang...
Udara musim kemarau semakin gerah. Barang kali ini yang membuat orang orang berpikiran kurang waras. Sehingga mereka terkadang mengambil keputusan yang kurang pintar, kurang bijak, dan bahkan layak untuk ditertawakan. Tawa getir yang penuh dengan rasa muak. Mengapa kita tak ambil waktu sejenak untuk mendinginkan kepala. Dengan keriuhan yang terus mendera dibawah teriknya matahari. Mengapa kita tak menepi dan berteduh sejenak. Sambil mengguyur...
Aku menghitung resah di dalam dadaku. Sambil aku cabuti satu persatu berharap mereka enyah dari taman hatiku. Namun yang terjadi, sesaat setelag aku cabut satu resah, resah lain tumbuh di tempat yang sama. Sia sia saja... aku ingin terus menghitung, tapi tunas baru terus tumbuh sehingga membuatku bosan untuk menghitungnya lagi.Aku memilih duduk di sudut ruangan. Ruangan ini penuh sesak dengan kekalutan dan...
Segelas coklat panas yang terlalu encer dengan sendok yang masih berada di dalamnya. Aku nikmati sesendok demi sesendok. Sementara buku yang ada di hadapanku masih juga belum habis aku baca sedari kemarin. Seperti rindu yang tak pernah habis tertuju padanya. Ruang tamu sekaligus ruang tengah ini hangat. Namun sepi ditinggal penghuninya. Tangisan satu persatu hilang. Senyap. Ingin aku pergi ke kamar berbaring lelap....
Di kota ini malam hanya sebuah waktu dimana langit menjadi gelap. Tak ada yang tertidur. Semua tak ada yang berbeda dari siang hari yang terik. Semua melaju, semua berjalan, semua masih terjaga dan tetap riuh. Tertidur adalah kesia siaan. Setiap detik yang terlewat adalah kehidupan. Setiap menit adalah mata yang awas dan kesadaran yang tetap digenggaman. Aku memunguti kesadaran mereka untuk diriku yang...
Perbedaan suhu udara di Depok dengan kampung halaman saya, memang sangat kontras. Sengaja saya mandi saat petang hari sebelum sholat maghrib dengan maksud supaya ga gerah lagi usai mandi. Bahkan saya berani mencuci rambut. Kalau di rumah, jangankan kramas. Mandi sore saja sudah bagus. Haha. Awal bulan lalu, mbak bos bermaksud ingin membuat acara family gathering. Maka dari itu saya harus berangkat ke...
Sore itu setelah jam kerja usai, saya merapatkan tas ransel kemudian bergegas mandi sore. Setelah sekilas mengecek ponsel, saya, bapak dan ibu langsung meninggalkan rumah. Sore pukul 5 saya berencana untuk ke Kajoran, rumah salah seorang kawan baik satu kosan sewaktu kuliah dulu Esok ia akan menggelar akad nikah dan walimahan. Setelah bulan Syawal lalu ia dikhitbah oleh seorang lelaki yang rupanya adalah...
Mengendap senyap di bulir yang mengalir melalui pipi..Perasaan itu sesepi mimpi semalam yang masih ia ingat pagi tadiTak pernah terlewat untuk sekadar melihatMelalu celah celah sempit dan batas yang ia buat sendiriSepi...Dan perandaian berputar dibenaknyaAndai saja ia tak menggambar garis batasMungkin tak akan ada kecanggungandan hari ini akan sama seperti kemarin Tidak ada sesuatu yang mengganggu disetiap detiknyaTidak ada mimpi panjang yang selalu...