Menghitung Resah
September 14, 2019Aku menghitung resah di dalam dadaku. Sambil aku cabuti satu persatu berharap mereka enyah dari taman hatiku. Namun yang terjadi, sesaat setelag aku cabut satu resah, resah lain tumbuh di tempat yang sama. Sia sia saja... aku ingin terus menghitung, tapi tunas baru terus tumbuh sehingga membuatku bosan untuk menghitungnya lagi.
Aku memilih duduk di sudut ruangan. Ruangan ini penuh sesak dengan kekalutan dan pikiranku yang sedari tadi berisik. Menyudutkanku ke sudut yang berdebu. Menghimpitku dan merampas ruang gerakku. Aku menatap keluar jendela. Ingin aku terbebas dari pikiranku sendiri. Sangat melelahkan disini.
Bawa aku pergi. Aku ingin ke pulau dimana malam ini hujan sedang turun. Gerimis dan aku ingin menghirup lagi aroma petrichor. Aroma itu berpilin dengan uap teh yang aku seduh. Juga aroma tubuhmu yang hampir saja aku lupakan. Sebab kita telah lama tak bersua.
Aku ingin menghitung keresahanku lagi. Tapi sepertinya aku telah lelah. Aku ingin tidur saja. Memimpikan ruangan ruangan yang hangat. Dimana aku bisa melupakan resahku.
0 Comments