Waktu itu, kira kira 3 tahun lalu pada masa hiatus dan belum dapat pekerjaan, saya sempat merintis usaha kecil kecilan. Saya kepikiran untuk membuat susu kedelai dengan berbagai varian rasa. Hanya berbekal cari resep di internet dan praktik mandiri alias otodidak, susu kedelai berhasil dibuat. Mulanya untuk konsumsi sendiri. Dicobakan ke ibu, katanya sudah enak. Akhirnya saya mantab untuk memulai produksi susu kedelai batch 1.

Alhamdulillah, saya mendapat dukungan dari kakak. Ia mengirimkan label stiker dan kemasan botol. Susu kedelai yang saya buat, dikemas dalam kemasan 250ml dengan label stiker "yaya soymilk". 

Yaya adalah nama panggilan keponakan saya. Kebetulan kakak sudah menjalankan bisnis makanan dengan label naima herbz n snack, produk yang dijual diantaranya ada cilok yaya. Nah dari situlah muncul ide yaya soymilk. Jujur saja, memunculkan ide untuk nama, saya memang kurang kreatif. Hehe

Untuk beberapa waktu alhamdulillah yaya soymilk cukup banyak diminati. Hanya saja saya belum riset lebih jauh berapa lama produk susu kedelai ini bisa bertahan. Terkadang dua hari, tiga hari, bahkan hanya sehari jika disimpan di suhu ruangan. Namun berkat Yaya Soymilk saya mendapat undangan acara pelatihan dan pertemuan pengusaha UMKM yang tengah berkembang di sekitaran Temanggung dari Rumah Kreatif BUMN. Bertemu dengan pengusaha kopi, sambal kemasan, dan lainnnya.

Ah tapi sayang sekali, yang namanya usaha memang ada pasang dan surut. Lambat laun peminat susu kedelai menurun. Saya menemui jalan buntu untuk melakukan pemasaran ataupun iklan. Sebab sejauh yang telah yaya soymilk tempuh, pembelinya memang baru orang orang terdekat kenalan ibu. Ibulah yang memegang peranan penting dalam pemasaran produk.

Yaya Soymilk pun berhenti dan saat ini haya menjadi nama grup keluarga ^^'. Tentu ada keinginan untuk melanjutkannya. Saya punya beberapa ide dan ingin mencoba beberapa resep serta memperkaya varian produk. Semoga saja bisa rebranding dan berjalan kembali.

***

Nah...kemarin saya sempat bernostalgia. Tiba tiba ingin minum susu kedelai. Setelah bongkar bongkar dapur, ternyata masih ada biji kedelai. 

Saya akan membagikan resep sederhana untuk kalian yang ingin mencoba membuat susu kedelai sendiri di rumah. 

Mari simak resep berikut ini 

- Biji kedelai dua hingga tiga genggam

- Essence panili/panili bubuk

- Daun pandan

- Gula pasar sesuai selera

- Sejumput garam

- Blender

- Penyaring biasa

- Kain katun bersih utuk saringan

- Rendam biji kedelai dalam air biasa selama 6 hingga 8 jam

- Pisahkan biji dengan kulit arinya. Bisa satu persatu atau digosok menggunakan telapak tangan sambil tetap direndam dalam air.

- Buang kulit arinya dan tiriskan

- Masukan kedalam wadah lain dan rendam dengan air mendidih selama beberapa saat, kira kira 10 menit.

- Tiriskan dan masukkan ke dalam blender.

- Beri air dengan perbandingan 1:2 (ukurnya dilihat dari tinggi permukaan kedelai mengisi blender)

- Masukkandan daun pandan dan Haluskan

- Siapkan wadah atau panci

- Lapisi penyaring dengan kain bersih dan tuangkan bubur kedelai tadi

Saring dan peras hingga ampas kedelai kering

- Rebus sari kedelai menggunakan api sedang sambil terus diaduk

- Masukkan daun pandan, panili, dan sedikit garam, aduk terus 

-Tambahkan gula pasir sesuai selera

Aduk hingga mendidih tapi pastikan jangan sampai pecah

- Apabila sudah muncul buih dan mulai mendidih, matikan kompor

Susu kedelai siap disajikan dan dinikmati. Cocok diminum hangat hangat saat hujan atau simpan di lemari pendingin untuk dinikmati dalam keadaan dingin :)

Selamat mencoba!