Mencoba Bullet Journal
November 12, 2020Saya orang yang kaku, tidak bisa menggambar, tulisan tangan jelek, dan ga nyenilah pokoknya, tiba tiba pengen bikin bullet journal (bujo). Dengan coretan coretan atau gambar gambar, seni menulis indah, dan hal hal kreatif lainnya. Satu satunya yang dapat diterima apakah ini "Sangat Tifanny" adalah: banyak maunya dan impulsif. Yah.. kemauan saya yang kesekian kalinya dan keputusan yang impulsif tiba tiba belanja binder, loose leaf, dan lainnya untuk memulai membuat jurnal harian ala ala.
Menulis buku harian atau jurnal harian, memang sudah saya lakukan sejak dulu. Tapi isinya hanya curhat dan sepenuhnya tulisan. Mana sempat menghias dan menggambar. Hihi. Tapi katanya, membuat jurnal semacam ini cocok untuk terapi menghilangkan stress. Apa saya sedang tertekan? Tidak juga sih.. lebih tepatnya iseng.
Awalnya saya ingin merekap semua pengeluaran. Mencatat semua belanjaan dan kegiatan apapun. Selain itu kadang terlintas di pikiran tentang gagasan yang belum bisa saya tuangkan ke blog. Siapa tahu juga berawal dari keisengan mengisi jurnal, saya bisa sekalian mengajar membaca, menulis, dan bercerita, bersama anak saya kelak.
Kenapa memilih binder? Ketika saya menulis sesuatu yang berkelanjutan seperti rincian pengeluaran, saya bisa menambahkan halaman dengan memindahkan kertas baru. Meski di halaman berikutnya sudah tertulis catatan lain. Selain itu, jika ingin belanja dan sudah punya daftar belanjaan, saya tinggal mengeluarkan kertas loose leaf dari binder.
Oh ya setelah menyebut-nyebut bullet journal, saya ingin sedikit membahas tentang si bujo ini.
Pada awalnya bullet journal diperkenalkan oleh Ryder Carroll, seorang desainer asal Austria. Metode penulisan jurnal yang diperkenalkan olehnya ini memuat penjadwalan, pengingat, daftar tugas, curah pikiran (brainstorming), dan sejumlah perencanaan lain yang ditulis secara manual dalam sebuah buku. Nah dalam membuat bujo, semua catatan dibuat semenarik dan seefisien mungkin. Jelas dan terstruktur. Untuk itu, beberapa orang yang sudah giat menulis bujo, akan menambahkan ilustrasi ilustrasi kreatif yang mendukung. Kegiatan menulis dengan metode bujo ini, biasanya menggunakan simbol atau tanda tertentu di catatannya. Itulah mengapa dinamakan bullet journal.
Bullet Journal sendiri mempunyai beberapa aspek. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Index
Seperti buku cetak pada umumnya, fungsi dari index tentunya untuk memudahkan kita saat ingin mencari topik tertentu di buku jurnal. Tanpa repot repot memeriksa satu persatu, cukup periksa Index dan temukan di halaman berapa topik yang sedang dicari.
2. Rapid Logging
Mungkin tahapan ini bisa disebut juga sebagai catatan daftar tugas atau to do list. Rapid Logging merupakan sistem penginputan data secara cepat. Misalnya berisi rencana, daftar kegiatan atau tugas, dan jadwal. Rapid Logging dibuat berdasarkan waktu, yakni bulanan atau mingguan. Singkatnya, ini seperti catatan pengingat apa saja yang harus dilakukan dalam kurun tertentu (satu tahun, satu bulan, atau satu minggu) dalam tulisan singkat (ringkas)
3. Collection
Tentu diluar semua kegiatan wajib dan yang lebih prioritas, kita juga ingin mengembangkan atau memantau kegiatan lain bukan? Dalam Bujo, hal semacam itu bisa dimasukkan ke dalam tajuk Collection. Collection dibuat berdasarkan konten. Misalnya kita sedang melakukan suatu hobi atau kebiasaan baru yang perlu ditekuni. Olah raga, pola makan sehat, buku buku yang harus dibaca, dan lain sebagainya. Dengan adanya Collection, memungkinkan kita untuk menulis sesuatu lebih fokus dengan konten yang kita pilih. Mungkin ini bisa juga dipakai untuk menuliskan hal hal kegemaran. Seperti musik, film, buku, atau bahkan kuliner favorit.
4. Migrasi
Kunci sukses menulis Bujo adalah, konsisten. Kita perlu konsisten untuk selalu memperbaruinya. Misalnya daftar kegiatan mingguan harus diperbarui saat akhir pekan. Kita perlu memeriksa kembali, kegiatan apa saja yang sudah berhasil dikerjakan dan mana yang belum terselesaikan. Untuk itu perlu adanya migrasi. Migrasi ini berisi daftar kegiatan atau hal lain yang masih tertunda.
***
Setelah mengetahui tentang bullet journal, pasti diantara kalian merasa sudah cukup familiar bukan? Dulu sewaktu sekolah dan kuliah, saya sering menyediakan satu buku khusus untuk mencatat daftar tugas, kegiatan maupun jadwal. Ini sangat berguna untuk membantu saya mengingat beberapa hal penting. Seperti jadwal praktikum, PR, dan tugas yang harus di selesaikan. Juga catatan pengingat jika akan ada ulangan harian atau kuis. (baca juga: Mencatat Untuk Mengingat dan Membuang Agar Lebih Tenang)
Otak kita tentu sangah canggih. Kendati demikian, kita tidak bisa memaksakan otak untuk terus mengingat berbagai hal. Terlebih saat ada banyak kegiatan yang harus diselesaikan. Bahkan pikiran kita sangat mungkin akan mudah terdistraksi saat terlalu banyak informasi yang kita terima dalam waktu bersamaan. Terlebih diera seperti saat ini, saat kita membuka media sosial dan terpapar berbagai informasi. Dari yang penting hingga paling sampah sekalipun. Jika kita tidak menyaring dan menuangkan ke dalam catatan terutama untuk hal yang menjadi prioritas, bisa saja terlewat. Tentu saja itu akan berakibat buruk.
Seperti pada mulanya, Ryder mengalami kesulitan untuk fokus saat menerima banyak informasi ketika ia duduk dibangku sekolah. Sehingga tergagaslah metode bullet journal. Bujo tidak hanya penting bagi pelajar maupun pekerja kantoran. Saya rasa ibu rumah tangga sangat perlu memilikinya juga. Malahan ibu rumah tangga adalah seorang dengan kegiatan dan peran yang nyaris tak terbatas. Untuk itulah, kegiatannya perlu diorganisir. Menyempatkan diri sejenak untuk duduk dan membuat catatan daftar kegiatan agar dapat memanfaatkan waktu seefisian mungkin, mencatat menu masakan dalam seminggu agar pengeluaran lebih terarah dan hemat, dan masih banyak lagi.
Fungsi penting lainnya dari bujo adalah sebagai terapi menghilangkan stress. Metode bujo ini mirip dengan metode merapikan barang ala KonMari tetapi untuk pikiran kita. Jangan jadikan pikiran seperti gudang. Kita tidak bisa memasukkan dan menyimpan semua informasi atau memori. Itu hanya akan membuat tertekan. Maka perlu bagi kita untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan dan menjadikannya sebagai alat bantu pengingat.
Meski saya sudah memiliki papan pengingat di samping meja kerja, sepertinya akan lebih baik jika saya juga memiliki sebuah buku jurnal harian yang dapat memuat daftar kegiatan dan sejumlah hal penting yang berkaitan dengan pekerjaan maupun kegiatan domestik sebagai ibu rumah tangga. Hehe.
Saya kembali berfikir, tak perlu menjadi kreatif terlebih dahulu untuk memulai membuat bujo. Justru dengan memulainya, akan muncul ide ide kreatif, bukan?
Bismillah, ayo menulis jurnal!
![]() |
Jelek sekali :))) |
Tifanny Lituhayu
Temanggung, 12 November 2020
8 Comments
Gemesss bgttt bindernya🤩 semangat membuat jurnal kak✨
BalasHapuskayanya kekecilan deh ini bindernya wkwk
Hapussiap dek makasih banyak huhu aku butuh suntikan semangat
Kak Tif, aku juga sangat amat tidak punya tangan seni tapi pernah ada masa ingin punya bujo 🤣. Lalu, aku naksir sama tulisan ala-ala kaligrafi gitu, sampai aku belajar terus tiap hari supaya bisa nulis ala-ala kaligrafi 🤣. Dulu bujo aku lebih banyak isi stickernya, cara mudah untuk dekor bujo 🤣.
BalasHapusBtw, dekorasi bujo Kakak bagussss! Aku suka 😍 tulisan tangannya bagus, Kak! Semoga rajin diisi ya bujonya 🙈
Huaaa tos dulu... iya nih aku jg ngandelin stiker2 dekoratif. Smpe mw nyari stiker tulisan bulan dan hari. Soalnya ampun deh klo suruh hand latter ala ala ky orng2 tu ga bisa bisa :')
HapusHihi iya makasih kak Lia, btw smpe skrng masih nge bujo juga kah?
Tosss dengan Kak Tiff 😝👋🏻
HapusCoba ceki-ceki di Shopee. Untuk alat-alat dekor, pilihannya beragam sekali di sana dan kebanyakan impor dari Luar Negeri.
Susah banget kalau handlettering, Kak 😭 lihatnya cakep banget tapi sulit untuk mencapai tahap terlihat cantik itu wkwkwk
Btw, panggil dengan nama aja, Lia. Aku lebih senang dipanggil dengan nama aja 😁
Umm kadang aja kalau ingat 🤣 sepertinya terakhir nge-bujo bulan September. Semoga Kak Tiff bisa lebih rajin nge-bujonya daripada aku 🙈
Wah iya banyak banget ini aku smpe uda penuhin kranjang tp ga tau kapan check outnya. Wkwkwk. Aku kalau sama alat tulis tu paling gemes dan mudah tergoda 😍😍
HapusEh iya siap Lia ❤😘
Belum lama lho, ayuk lanjut lagi hehe.
Aamiin, moga aja nih. Duh saking padetnya jdwal tiap mlm mw update bujo uda tepar dluan wkwk
i saw some blogger start do journal too , well i'm type of person who writing diary and kinda annoyed when ppl really reading my diary 😭😤
BalasHapusi thought they just against my hella privacy ugh .
hey btw goodluck for your journal thingy 💛🐧
Yap, because diary is a personal thing, isn't it? 😁
HapusWow thank you so much, Sophea,
And welcome to my blog hihi ❤😍