Berbenah Tanpa Membuang

Januari 01, 2021



Saya setuju jika perubahan tak harus dilakukan di awal tahun. Tapi, tak ada salahnya menjadikan awal tahun sebagai momen untuk melakukan beberapa perubahan. Dengan harapan perubahan atau hal hal yang di mulai di awal tahun ini bisa tetap terjaga hingga hari hari berikutnya. Semoga saja awal tahun ini bisa menjadi sebuah permulaan untuk berproses menjadi lebih baik lagi.
~

Pagi ini ibu berniat untuk merapikan kamar belakang yang keadaannya sudah seperti gudang. Saya yang sedang sibuk menggulung lumpia hanya diam saja meski sebetulnya ingin sekali mengambil alih tugas itu. Saya berbicara dalam hati, sudah biarkan saja. Pokoknya jangan ikut campur. Yah... saya berpikiran demikian karena hari sebelumnya saya dan ibuk sempat berbeda pendapat perihal pakaian pakaian yang hendak saya singkirkan. Akhirnya saya menyerah dan membiarkan pakaian pakaian itu dibawa sepupu saya atas saran ibu untuk dijual :') sebetulnya saya sudah dilarang melakukan ini oleh suami. 

Si bungsu diminta ibuk untuk merapikan kamar belakang karena perlu memindahkan dipan ke rumah belakang untuk persiapan jika saya sudah lahiran nanti. Tapi karena terlampau berantakan, sampai sampai ia bingung. Saya sangat maklum, karena saya yakin bahkan ibu sendiri juga bingung harus mulai dari mana. Akhirnya saya yang sedari tadi  sudah konflik batin, memilih untuk turun tangan.

Mula mula saya mengambil semua pakaian yang tertangkap oleh pandangan. Entah itu belum dipakai maupun sudah dipakai dan bau keringat. Kemudian saya beralih ke berbagai jenis tas. Barang barang saya keluarkan dan kumpulkan di ruang tengah ternyata sangat banyak dan sebetulnya belum seluruhnya terkumpul. Saya hanya mengumpulkan baju yang tak muat masuk lemari. 

Lalu saya menyerahkan tugas merapikan buku buku dan membersihkan kamar pada suami. Saya mencoba menahan diri untuk tidak main buang ini itu kecuali jika benar benar menemukan sampah. Cara tersebut juga saya coba terapkan saat merapikan baju. Baju yang bertumpuk saya pilah berdasarkan kategori atasan, bawahan, dress, hijab, kain kain, dan pakaian dalam. Usai mengelompokkannya berdasarkan kategori tersebut saya mulai untuk melipat. 

Ini pekerjaan yang sangat berat bagi saya: merapikan tanpa menyingkirkan sesuatu. Seperti sebuah anomali dalam hal berbenah. Saya mencoba melipat semua hijab kepunyaan ibu yang jumlahnya luar biasa banyak itu. Meski saya tahu betul mana hijab yang lebih sering dipakai dan mana yang jarang dan bahkan tidak pernah dipakai. Mudah saja bagi saya untuk menyortir dan menyingkirkannya. Namun karena barang barang ini bukan milik saya dan ibu saya cukup anti untuk membuang, saya berusaha untuk merapikannya saja. 

Sulit untuk berbenah tanpa diawali dengan membuang. Sebab saya menjadi kesulitan untuk menyimpan barang barang yang sudah dirapikan. Barang barang yang lebih sering dipakai ingin saya letakkan diposisi paling mudah dijangkau dan dilihat. Tapi tempat penyimpanan sudah keburu penuh sesak. Adalah hal yang sia sia menyimpan benda yang jelas jelas tidak akan pernah kita pakai tak membangkitkan kebahagiaan. Mempertahankan hanya semata mata karena sayang dan mengingat dahulu sudah mengeluarkan uang untuk membelinya. Padahal jika kita bisa merelakannya ada pelajaran berharga yang kita dapat. Kita jadi paham bahwa kita pernah melakukan kesalahan dimasa lampau. Dengan mengakuinya lalu melepaskannya, kelak kita tak akan membuat kesalahan yang sama.

Waktu terus bergulir. Lambat laun saya mulai frustrasi. Jumlah hijab yang ada sudah melampaui jumlah pakaian saya sendiri. Tapi saya tetap bertahan dan terus melipat. Setelah beres, saya beralih ke pakaian dan benda benda lain. Saya menata satu persatu pakaian yang ada ke dalam lemari meski terkesan sangat sembrono karena saya sudah tak tahu lagi harus bagaimana. Semua berjejalan dan saya sudah melupakan metode konmari.

Syukurlah sebelum waktu dzuhur tiba semua sudah selesai dirapikan. Sekali lagi, ini sangat aneh bagi saya. Merapikan pakaian tanpa membuang sedikitpun. Ibu saya pun tak tergugah untuk memilah dan menyingkirkan  pakaian yang jelas jelas sudah, bolong, rusak dan tidak layak. Beliau masih saja memikirkan solusi seperti menjahitnya atau menjualnya. Pokoknya tidak ingin membuangnya begitu saja. Seperti yang dituturkan Marie Kondo dalam bukunya, seorang ibu memang ahli daur ulang. Saya hanya diam karena jika saya membuka mulut, jelas nanti yang terlontar justru perbedaan pendapat.
***

Saat ini kamar sudah cukup rapi. Saya sempat menemukan beberapa pakaian yang sudah lama terabaikan dan memasukkannya ke kantong plastik maupun kardus yang kemudian saya tempatkan di pojok ruangan. Meski berbenah kali ini cukup aneh, melihat ruangan yang saat ini sudah agak rapi membuat saya senang. Saya lega karena banyak sekali perubahan. Sayangnya saya tidak mengambil foto karena terlalu fokus. Tapi memang saya tidak pernah berniat untuk memfoto tumpukan barang yang berantakan itu tadi. Pokoknya beres beres!
***

Semoga setelah kamar menjadi rapi ibuk bisa menjaga kerapiannya. Saya senang tadi kami bekerja sama memindahkan kembali barang barang ke kamar dan menata ulang letak letak barang. Semoga tidak ada lagi pakaian habis pakai yang berserak dan bercampur baur. Saya juga berharap suatu hari nanti ibuk bisa merelakan beberapa pakaian yang tak terpakai.

Saat saya menulis ini ternyata ibuk mengambil beberapa rok terusan untuk diberikan kepada seorang kenalan yang minta lungsuran. Semoga ini jadi pertanda baik dan ibu bisa ketagihan melakukannya sampai nanti hanya menyisakan pakaian yang betul betul ingin ibu pakai.

Tifanny Lituhayu

Ket: 
Lungsuran: preloved

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling