Jangan Berpanjang Angan!

Maret 03, 2018



Aku adalah pemimpi. Aku adalah pengkhayal yang ulung. Diwaktu senggang aku senang bertamasya di alam pikiranku. Mengkhayalkan ini dan itu. semua itu jauh dari kenyataan hidupku. Terasa sungguh menyenangkan. Aku bisa pergi dari kenyataan yang mencekikku. Aku merasakan kedamaian. Hingga aku mencapai satu titik, dimana hidupku semakin hari semakin pelik. Aku mengalami suatu masa dimana aku harus kehilangan. Lalu dalam titik nadirku, aku mencapai titik balik. Hatiku diketuk keras, lalu atas izin Alloh pintunya terbuka.

Rupanya aku sudah mendapati kedamaian yang semu. Aku telah meraih kekosongan. Aku berlari meraih sesuatu yang sebetulnya tidak akan pernah teraih. Khayalan dan impian itu adalah sesuatu yang penuh kepalsuan. Damai? Rupanya itu hanya buaian syaitan. Setelah waktu yang terlewat dan kulalui, aku mencapai satu kesadaran dalam memaknai ini semua. Ini bukanlah akhir melainkan awal. Ini bukanlah kehilangan melainkan anugerah dari Alloh.

Inilah awal yang Alloh berikan. Inilah titik balik yang Dia takdirkan. Aku diberi kesempatan untuk belajar dan memahami apa apa yang selama ini telah ku lupakan. Semua yang kudapati membuatku tak ingin lagi menengok ke masa lampau. Menengok masa lalu berarti membangkitkan susuatu dalam benak. Sedangkan hal itu bersahabat karib dengan apa yang kusebut khayal. Khayal hanyalah celah untuk syaitan menguasaiku. Sedang aku tak mau dikalahkan mereka. Tidak! Sungguh khayalan itu akan menjadi jalan bagi mereka. Lalu timbul perasaan tak puas dan menafikan takdir Alloh. Sungguh itu adalah perbuatan yang tercela dan berdosa.

Bagaimana mungkin setelah Alloh yang Maha Baik memberikan pertolongan pada hambaNya, kita menyiakan itu semua? Kita menyia nyiakan dengan perbuatan tak berguna. Membuka celah untuk syaitan. Tidakkah aku mau bersyukur? Meski aku adalah seorang pendosa, yang bila air laut di muka bumi ini dijadikan tinta untuk menulis segala kesalahan dan dosaku tidak akan cukup. Telah kering air laut namun dosaku belum semuanya tertulis. Begitu banyak dosaku tapi Alloh Maha Penyayang. Memberikan kesempatan padaku untuk kembali padaNya.

Tanpa aku tahu, barangkali Alloh telah mencabut ingatan ingatanku. Barangkali Alloh telah mengambil kenangan dan perasaan tak berguna itu. Namun jangan Engkau buat aku lupa akan kesalahanku, ya Rabb. Biarkan aku mengingat seumur hidupku bahwa aku pernah bersalah. Agar aku senantiasa ingat dan selalu rindu untuk bersujud memohon ampunan. Beri aku semangat dan keyakinan untuk meraih masa depan yang baik, ya Alloh. Jauhkan aku dari panjang angan. Angan angan yang tak baik. Sesungguhnya kekasihMu, junjungan kami, Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
“Bersemangatlah untuk meraih segala hal yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan Alloh dan jangan lemah. Apabila engkau tertimpa sesuatu (yang tidak menyenangkan) janganlah berkata, ‘seandainya aku dulu berbuat begini niscaya akan menjadi begini dan begitu’ Akan tetapi katakanlah, ‘ QoddarAllohu wa  maa syaa’a fa’ala, Alloh telah mentakdirkan, terserah apa yang diputuskan-Nya.’ Karena perkataan seandainya dapat membuka celah perbuatan syaitan.” (HR. Muslim)

Wallohu a’lam bishawab. 

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling