Tenggelam
Maret 01, 2018Kau terlalu lama hidup dalam idealisme dan penilaianmu. Kau sudah tenggelam hingga kedasar duniamu sendiri. Sampai sampai lupa dengan permukaan bahkan daratan. Daratan nyata yang sudah kau tinggalkan kini runtuh berjatuhan menguburmu. Tiada lagi jalan keluar. Tidak kecuali kau harus melewati puing puing itu. Kau mesti siap dihantam dan terluka. Kau mesti siap dengan perih dan darah yang mengucur. Itu adalah apa yang selama ini kau coba hindari. Jika saja kau mau hadapi, kau akan berevolusi menjadi kuat. Bukannya seperti ini. Kau hadapi karena keterpaksaan. Dan luka kan jadi hasil akhirnya. Bukan saja kau tapi orang lain.
Kini kau pada puncak kebimbangan. Hingga lupa banyaknya kosakata yang pernah kau pelajari. Untuk sekadar mengungkapkan apa yang kau rasakan, kau menjadi begitu dungu. Hilang sudah semuanya, yang tersisa hanyalah dengus nafas panjang. Bahkan tarikan dan hembusan nafasmu tak lagi membuat hatimu lega. Hanya Istighfar yang mampu kau ucap. Bersama dengan rasa sesal yang tiada mungkin berakhir. Alloh pasti menolong hambaNya. Namun bagaimana jika hambaNya justru tak berbuat apapun untuk dirinya sendiri? Kau bimbang. Dan aku tak tahu bagaimana membawamu keluar dari semua ini.
0 Comments