Mebebaskan Hati, Sandarkan padaNya
Maret 27, 2018Apa yang terjadi di dunia ini adalah rahasia Alloh. Adakalanya kita tak tahu kenapa suatu hal terjadi. Adakalanya aku gagal memahami apa yang terjadi. Aku hanya mengharapkan kekuatan hati untuk menerimanya dengan lapang. Aku hanya bisa memohon agar aku dapat menjalani hariku dengan baik dan dengan ridho Alloh SWT.
Alloh maha mendengar. Alloh mendengarkan setiap doa yang dipanjatkan oleh hambaNya. Alloh pun berjanji untuk mengabulkan doa doa itu. Alloh maha baik yang tak pernah membiarkan hambaNya menengadah dan menurunkan tangan menyisakan kekosongan. Tak mungkin demikian. Alloh maha pemberi dan maha kaya.
Sementara inilah aku hamba yang lemah. Yang tak pernah tahu apa apa. Tak pernah tahu siapa saja yang menyebut namaku dalam doanya. Seberapa keras mereka berusaha meminta pada Alloh, mengetuk pintu langit setiap waktu. Dan apakah doa itu serupa panah yang tepat sasaran? Menembus ke dalam batinku?
Apapun yang terjadi aku tak ingin lagi ada jarak dan halangan antara aku pada Rabb ku. Aku hanya ingin terus mendekat dan mendekat. Ku sadari selama ini aku telah lalai dan jauh. Panggilan panggilan itu telah terabaikan oleh hati yang nyaris saja mati. Alloh tak pernah berhenti memberiku pertolongan. Hingga saat ini aku duduk termenung semua adalah kuasa Alloh. Lantas aku tak ingin jadi hamba yang durhaka. Menjauh lagi karena suatu hal yang belun seharusnya.
Aku ingin membebaskan hatiku dari jerat rasa yang tak semestinya. Rasa yang dulu pernah salah kuartikan dan ku alamatkan. Rasa yang menuntunku pada kegelapan dan kebutaan. Jika kisah harus berputar kembali, ku ingin setiap rasa dalam putarannya berbeda. Jika dulu berputar dalam kegelapan, aku ingin kini berputar dalam benderang cahaya. Berputar dalam poros dan lintasan keridhoan Alloh. Tak ada lagi kekerasan hati dan pemaksaan kehendak. Biarkan berjalan dengan apa adanya. Aku berusaha seperti yang seharusnya. Karena tujuan dari semua ini bukan dunia semata. Melainkan akhiratlah tempat kita kelak.
Hatiku milikNya. Hatiku bersandar dan berlabuh padaNya. Bilakah ada hati lain yang ikut bersandar disisiNya bersama hatiku kelak? Aku kan berbagi tempat dengannya. Saling bersisian menyandarkan hati padaNya.
0 Comments