Menjadi Abadi
Mei 23, 2019Aku mengarungi diriku sendiri. Tentang semua yang pernah aku rasakan, sedang kurasakan, dan apa yang belum. Terkadang aku merasa tak habis pikir. Pada perasaan yang dulu begitu lekat. Kini tak bermakna lagi. Sekadar kata yang kehabisan arti. Seperti aksara asing yang tak kupahami bagaimana cara mengejanya. Semua itu terlalu lampau untuk kujangkau lagi. Bagai prasasti barang kali. Tapi tak dapat ditranskripsi.
Terkadang kelebatan masa silam seperti sebuah bayangan samar mimpi kemarin malam. Sayup dan kabur. Antara ingat dan tak yakin apakah itu pernah terjadi. Apakah hal yang sama akan terjadi pula pada hal hal yang kini tengah aku jalani? Peristiwa kan jadi kenangan. Nama yang berarti kan sebatas jadi nama. Bagaimana caraku tuk mengukir namamu dan segala tentangmu supaya abadi. Semua yang terekam di memoriku tetap menjadi ingatan yang nyata. Bukan sebuah mimpi yang perlahan surut dan mengabur. Tak kan pernah usang.
Bersamaku selalu. Disisiku, sampai takdir yang memisahkan. Sebagaimana takdir yang telah mempertemukan kita. Dan takdir kau tau siapa yang memegangnya. Tuhan..tentu saja. Semoga Dia menghendaki apa yang ingin kita capai dan ingin kita tuju. Ku tak ingin kau jadi prasasti tanpa arti. Ku ingin kau menjadi kau, yang berarti. Bercerita banyak hal. Menyuguhkan berbagai peristiwa yang dengan senang hati akan aku tempuh. Bersamamu.
Tifanny
Temanggung, 23 Mei 2019
0 Comments