Situasi Ini
Mei 22, 2019Situasi sedang sulit. Kini saya hanya menyesali mengapa saya tidak bisa lebih lama lagi diam dan pura pura tidak tahu. Terkadang dengan sikap demikian, kita akan selamat. Seperti saat ini. Seharusnya saya diam dan mengamati saja. Jikalau ingin berbicara, lebih baik berdiskusi seperti biasa di rumah. Di meja makan bersama bapak, atau ketika waktu senggang di sore hari di ruang tengah. Tak ada yang mendengar selain kami berdua, atau ibu yang diam diam ikuti alur pembicaraan meski sedang memasak atau asyik membaca resep di facebook.
Apakah memang situasi harus sedemikian ini? Saya tidak ingin nampak memihak atau berada di sisi manapun. Saya hanya ingin tetap berada di sisi kehidupan saya. Jika saya harus kehilangan beberapa nama beserta kenangan di dalamnya karena situasi ini, pada siapa saya harus menuntut? Pada akhirnya, saya akan menuding dan menghakimi diri. Saya rasa, saya telah berbuat kesalahan. Saya bodoh. Namun meninjau lagi dengan pemikiran yang jernih... apakah benar saya keliru?
Saya, kamu, kalian, mereka, dia, siapapun di muka bumi ini, bani bumi, pasti dalam dirinya mendamba kedamaian. Ketenangan dan kedamaian adalah hal yang begitu alami yang pasti ada di dalam keinginan setiap manusia.
Saya tidak ingin kehilangan siapapun. Karena ini teramat menyakitkan. Waktu dan segala peristiwa akankah menjadi hal yang sia sia? Kehangatan dan keceriaan yang pernah ada di tengah tengah kita haruskah sirna dan terampas oleh situasi ini?
-Tifanny
0 Comments