Jika Pernah Ada

November 18, 2019


Tenggelam dalam pengulangan nada. Sederhana saja. Tapi aku hanyut, lalu ditelan oleh pusarannya. Terlempar ke sebuah dimensi yang mengacaukan kesadaranku. Gelombang rasa ini. Seperti pernah ada, tapi aku tak yakin apakah ini nyata. Ingin aku rengkuh ulang seperti dulu. Jika memang pernah ada. Ingin bertegur sapa, jika memang ia pernah hidup dan ada.

Aku berlayar, kuarungi samuderasa. Pergi jauh ketengahnya. Harap harap itu, selalu membimbingku dalam senyap. Apakah ia pernah ada? Mungkinkah ia berada disana?

Hingga bisikan itu seolah mengambilku tiba tiba. Seperti sebuah tangan besar yang meraihku lalu melemparkanku ke tempat yang jauh berbeda. Kini aku suar itu. Aku ada di menara yang tinggi itu. Sekelilingku adalah puing yang runtuh sementara pepohonan tumbuh. Embun di jendelanya menetes perlahan. Ia kah sisa hujan kemarin malam yang telah menumbuhkan pepohonan itu? Yang Runtuh kemudian tumbuh.

Aku mengenali setiap gemanya yang terpantul melalui dinding suar. Memanggil, sesekali berbisik, seperti begitu akrab pernah tinggal dalam ruang hatiku. Aku ingin terus disana tapi gelombang itu memanggil untuk Kita Kembali Berlayar
***

Catatan Penulis
Bangun dari tidur yang kurang sempurna. Lampu kamar masih menyala sementara posisi kepala saya ada di tepi ranjang. Entah sudah berapa jam tertidur. Seingat yang saya mampu, saat sebelum tidur, di luar sedang hujan lebat. Saya bermaksud untuk rehat sejenak sebelum melanjutkan membaca sebuah buku yang saya pinjam di perpus daring. Mata saya lelah. Senin ini seolah tanpa jeda, tubuh saya menyerah. Terkulai begitu saja. Saat saya terjaga, saya membuka Spotify dan memulai dengan menjelajah release radar.


Beberapa waktu yang lalu saya dibuat terheran oleh sebuah solo project yang bernama Reruntuh. Saat pertama kali mendengarkan musiknya jelas pikiran saya langsung tertuju pada Layur, solo project yang dijalankan oleh mas Febrian Mohammad. Jika saya punya waktu luang untuk menggabungkan mereka dalam satu daftar putar dan mendengarkannya secara acak, saya yakin keduanya akan melebur jadi satu dan agak sulit untuk menarik garis batas antara keduanya.

Kekhasan pengulangan nada yang sederhana dari gitar dan piano. Ditambah dengan bebunyian buatan dan soundscape, vokal yang jauh tenggelam dan ngawang. Impresi yang timbul saat saya mendengarkan musik Reruntuh cukup identik dengan saat saya mendengarkan Layur. Dan saat saya iseng mencari akun Reruntuh di Instagram, saya berjanji untuk tidak terkejut. Tapi saya melanggarnya. Bahkan karya fotonya pun setema. Mereka mungkin tak saling mengenal. Tapi mereka seperti berada di jalur yang sama. Andai mereka berdiri berhadapan, mungkinkah mereka seperti menatap sebuah cermin?

Tulisan diatas adalah perangkaian kata yang sangat bebas dan cenderung ngawur, meminjam dari judul judul lagu milik Reruntuh.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan tak ada maksud untuk bagaimana, yang gimana gimana. Meski saya mengaggap secara garis besar lagu lagu Reruntuh hampir sama dengan Layur, saya mengaku mengagumi musiknya juga. Hehe

Selamat atas rilisnya Reruntuh, Tumbuh. Sebuah album yang terdiri dari 9 lagu nan ajaib. Sangat cocok untuk teman rehat dan didengarkan saat hujan turun deras. Meski perasaan saya menjadi sedikit tercabik dan berantakan. Tapi, seperti kata Efek Rumah Kaca dalam lagu Melankolia: nikmatilah saja kegundahan ini~

Tifanny
18 November 2019 | Menuju tengah malam

You Might Also Like

0 Comments

BLOG ARCHIVES

TIFANNY'S BOOKSHELF

Harry Potter and the Half-Blood Prince
Angels & Demons
Mati, Bertahun yang Lalu
Le Petit Prince: Pangeran Cilik
Di Kaki Bukit Cibalak
Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang
Orang-orang Proyek
Guru Aini
86
Ranah 3 Warna
The Da Vinci Code
Animal Farm
Hacker Rp. 1.702
Mata Malam
City of Thieves
Yang Fana Adalah Waktu
Kubah
Harry Potter and the Sorcerer's Stone
9 Matahari
Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

• T I F A N N Y •

•  T I F A N N Y  •
INFJ-T ・ semenjana ・ penikmat musik & es kopi susu ・ pencinta fotografi ・ pecandu internet ・ escapist traveller ・ sentimental & melankolis ・ suka buku & aroma petrichor ・ hobi journaling