Piknik Tipis
Mei 18, 2022Saya merengek rengek bagaikan anak kecil pada mas suami saat ia libur kerja. Biasalah... saya pengen sekali keluar rumah untuk rekreasi sejenak.
"Deket deket aja deh, muter muter doang gapapa. Lihat sawah atau kemana gitu yah..."
Akhirnya kami bertiga motoran sampai kecamatan Kandangan. Barulah ide muncul.
"Ke hutan pinus Segrowong aja yuk..."
Pertama kali kesana dulu bersama ibuk di tahun 2017 (baca postingan ini) Saya susah sekali menghafal rute jalan jadilah kami mengandalkan map. Tak disangka dari lokasi kami tinggal 7 menit saja menuju Hutan Wisata Segrowong. Sebelum itu kami membeli camilan sebagai bekal.
Karena hari itu adalah hari rabu tempat wisatanya sedang sepi. Saya merasakan banyak sekali perubahan. Tempat ini seperti mulai terabaikan dan ditinggalkan. Beberapa titik fasilitas yang dulu menarik untuk berfoto sekarang tak ada. Ornamen hiasan payung gantung, hiasan dari susunan biji pinus kering, sudah tidak ada lagi. Namun demikian mas suami dan Bening tampak menikmati suasana Segrowong. Bahkan kami bertiga menyambangi ke area Goa yang konon menjadi saksi perjuangan Tentara Pelajar dalam menjaga kedaulatan NKRI saat Agresi Militer pada tahun 1949 hingga 1950. Karena Goa itu berada dibawah bukit dan tanahnya gembur, pintu Goa sudah ditutup dan pengunjung hanya diperbolehkan melihat dari jarak jauh. Di depan mulut goa terdapat aliran mata air yang sangat jernih. Kami mengagumi keindahan alam disini.
Kami merasa sangat tenang dan nyaman. Mendengar kicau burung dan gemerisik dedaunan yang saling bergesek di terpa angin. Pada sebuah tanah lapang kami duduk beralaskan daun talas yang tak sengaja patah kena babat mesin pemotong rumput. Saya dapat mencium aroma kuat dari rerumputan yang baru saja dipotong. Disini kami menikmati roti goreng yang sebelumnya kami beli saat menuju kesini.
Bening seperti biasa selalu bersemangat saat disodorkan camilan. Nafsu makan dan minatnya terhadap makanan begitu luar biasa sampai saya agak parno. Apakah ia sedikit berlebihan? Hahaha.
***
Pukul sebelas siang kami beranjak pulang. Di perjalanan pulang kami melihat ada sebuah danau. Danau itu terletak di bawah jalan yang kami lewati. Sambil melaju diatas motor kami mencari cari jalan menuju kesana dan ketemu. Sayangnya mas suami enggan menuju kesana katanya sih karena sudah siang.
Tiba di rumah saya mencari tahu tentang danau itu. Tempat itu bernama Cekdam Kembangsari. Saya penasaran sekali dengan tempat itu.
"Pekan depan kesana ya mas, tapi pagi pagi aja biar engga panas"
Ia belum mengiyakan. Namun saya benar benar ingin kesana dan melihat danau kecil itu :)
0 Comments