Dari Bus OBL Hingga Bahasan Seru Tentang Band Kesukaan
April 12, 2019Malam sudah larut sementara keberanian yang selama ini sudah saya bangun surut begitu saja gara gara tak sengaja menonton sebuah acara yang sedang membahas hal hal misteri. Sial. Batin saya. Hanya dalam hitungan menit saja saya diselimuti rasa takut yang tidak wajar. Sampai sampai saya masih merasa enggan untuk memadamkan lampu kamar dan beranjak tidur. Pikiran masih kalut sehingga sulit bagi saya untuk lelap. Syukurlah ada beberapa kawan yang malam itu mengirim pesan melalui Whatsapp. Setidaknya saya tak merasa sendirian. Berbincang apa saja dengan mereka, bahkan saya sempat mengirim voice note potongan lirik lagu kesukaan saya. Berhasil... perasaan saya sedikit tenang.
Disaat saya berbalas pesan dengan kawan, tiba tiba notifikasi berbunyi, menandakan ada pesan lain yang masuk. Dari kontak lain tentu saja. Setelah saya keluar dari ruang obrolan dengan kawan, ternyata pesan itu dikirimkan oleh kontak yang baru saja saya simpan dua hari yang lalu untuk keperluan membeli official merch Temanggung. Ia menanggapi status yang saya kirim mengenai MV terbaru Sore. Disalah satu adegan ketika Ali tertidur di angkot yang sedang berjalan, tiba tiba melintas bus OBL yang kemudian melaju hampir beriringan dengan angkot tersebut. Maka badan bus sempat tertangkap kamera. Warna putih dengan garis biru cerah serta gambar ikoniknya, kawanan Gajah.
"baru ngeh lho padahal sudah sering lihat..."
Saya langsung menjawab: eh dengerin Sore juga ya...
Sebetulnya saya sudah langsung tahu siapa pemilik usaha merch Temanggung tersebut ketika membaca nama pemilik rekening bank sewaktu hendak membayar pesanan. Saya ingat betul kalau dia adalah kakak kelas sewaktu SMA. Ia cukup populer tentu saja.
Berawal dari bus OBL akhirnya obrolan berlanjut ke band kesukaan. Saat saya secara sepontan menyebutkan Fazerdaze, ternyata sewaktu ada gigs di Jogja, ia turut hadir dan dari situ ia menyukai Fazerdaze. Obrolan terus berlanjut soal betapa serunya bisa sing along lagu kesukaan saat bertandang ke gigs. Kemudian ia mengirimkan sebuah proposal acara yang rencananya akan digelar di salah satu tempat wisata di TMG. Acara tersebut akan menampilkan pertunjukan musik yang ternyata, bintang tamunya saya menyukai karyanya.
"keren kan??"
"parah!"
Saya tak menyangka jika di Temanggung, ada juga yang sefrekuensi dengan saya selera musiknya. Ah mungkin saya saja yang kurang membuka mata dan kurang gaul ya? hahaha. Yang lebih mencengangkan....
"eh jadi kamu yang dibalik instagram @exploretemanggung?"
"Lah... lau pikir ini aku bs WA kamu gara gara apaaaa"
haha... tetiba saya merasakan percikan hawa kepolulerannya~
Saya kagum karena ternyata dibalik akun yang boleh dibilang paling berpengaruh di Temanggung, dikendalikan oleh seorang pemuda hampir seumuran dengan saya. Ia juga menjalankan bisnis cloth and apparel yang menurut saya cukup sukses.
Ia bertanya apakah saya masih sekolah. Lantas saya memastikan apakah dia memang betul kakak kelas saya.
"dah lulus, dulu sekolah di SMA mana? kayanya kakak kelas deh"
"angkatan berapa?"
"2013"
ia menjawab... Lah.... kamu yang mana sih?
"yang cupu~"
yap begitulah saya, kehidupan saya di SMA datar dan membosankan. Tidak dikenal dan tak banyak mengenal orang lain. Masa bodoh dan saya hanya datang dan pulang, ikut pelajaran. Betapa membosanka. hahaha
Ia bertanya apakah saya masih sekolah. Lantas saya memastikan apakah dia memang betul kakak kelas saya.
"dah lulus, dulu sekolah di SMA mana? kayanya kakak kelas deh"
"angkatan berapa?"
"2013"
ia menjawab... Lah.... kamu yang mana sih?
"yang cupu~"
yap begitulah saya, kehidupan saya di SMA datar dan membosankan. Tidak dikenal dan tak banyak mengenal orang lain. Masa bodoh dan saya hanya datang dan pulang, ikut pelajaran. Betapa membosanka. hahaha
0 Comments