Menjadi Ibu
Februari 20, 2021Usia bayi: 12 hari
Bertepatan dengan datangnya waktu Ashar saya baru saja selesai membersihkan badan Bening, memakaikan telon dan baju yang bersih. Baru saja mengganti popok, belum sempat memakaikan ganti ternyata ia pipis dan pup yang membuat seluruh bajunya basah dan kotor. Yap, jadilah Bening harus diseka ^^
Selesai diseka dan memakai baju, Bening saya pangku dan minum susu. Tiba tiba saja suasana menjadi melankolis. Hening, saya menangis. Banyak sekali yang berkecamuk di hati dan pikiran. Masih seperti hari hari sebelumnya, saya menghawatirkan banyak hal. Saya memikirkan imunisasi apa yang belum Bening dapatkan, bagaimana caranya membersihkan lidah dari sisa susu, jam tidur Bening yang masih terbalik, rasa perih saat menyusu, dan hal hal lain yang saya lakukan sendiri membuat saya merasa kelelahan.
Saya berfikir, apakah saya sudah benar benar menjadi ibu untuk Bening? Atau hanya seorang wanita yang menyusuinya? Pikiran yang aneh memang. Saya teringat akan ucapan Nobuyo dalam film Shoplifters:
Giving birth automatically makes you a mother?
Menurutnya belum tentu seorang wanita melahirkan seorang anak lantas menjadi seorang ibu begitu saja. Jika yang dimaksud ibu biologis tentu iya. Namun menjadi ibu dan bermental ibu mungkin saja tak datang beriringan. Saya khawatir bila saya belum hadir dan menjadi ibu sebenar benarnya ibu untuk anak saya.
Saya juga merasa sendirian bila sedang mengurus Bening dan menjumpai kesulitan. Ibu saya benar benar membiarkan saya mengurus Bening sendirian hanya dengan suami. Namun ketika malam suami harus istirahat atau saat saat diaitu bekerja, saya benar benar sendiri. Memang ini baik agar saya mandiri dan memahami bagaimana merawat bayi. Namun saya merasa lelah dan butuh pendampingan. Ibu saya lebih fokus merawat saya setelah melahirkan. Iya saya tahu, saya masih cukup beruntung. Namun lelah yang saya rasakan tetap tak terbendung. Selain itu kelebatan kelebatan memori di rumah sakit membuat saya trauma. Saya merasa tak nyaman jika teringat itu semua.
***
Saya berahap perkembangan Bening tetap baik hingga nanti. Sebab menurut saudara saya (yang ternyata beliau juga bidan) jika mempunyai riwayat kadar bilirubin yang tinggi, perkembangannya harus dipantau. Misal jika nanti ditahapan ia harusnya sudah bisa bicara atau berjalan tapi agak terlambat, perlu segera mendapat penanganan khusus.
Tifanny Lituhayu
0 Comments